Konflik Palestina Vs Israel
Komandan Peleton Brigade Golani Israel Tewas di Lebanon Selatan, Gerilya Hizbullah Mematikan IDF
Brigade Golani diketahui merupakan pasukan infanteri elite militer Israel yang memiliki spesialiasi di front utara.
Fakta di lapangan menunjukkan, sejak memulai operasi darat ke Lebanon per 1 Oktober, pasukan IDF terus berguguran meski lebih unggul dalam hal persenjataan dan teknologi perang.
Meskipun sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, terbunuh dalam sebuah pengeboman besar-besaran dan ratusan anggota gerakan itu terluka dalam sebuah serangan yang melibatkan alat komunikasi yang meledak, para analis menyatakan kalau kelompok tersebut tetap mampu memberikan perlawanan yang kuat di wilayah kekuasaannya sendiri.
“Hizbullah masih mampu menimbulkan masalah serius bagi pasukan penyerang mana pun, baik Israel maupun pasukan penyerang mana pun yang mungkin datang,” kata analis keamanan Ali Rizk kepada Anadolu.

Invasi Darat Untungkan Hizbullah
Para ahli berpendapat bahwa invasi darat apa pun di Lebanon dapat membalikkan keadaan ke arah yang menguntungkan Hizbullah.
Rizk merujuk pada pidato terbaru pemimpin Hizbullah, yang menyatakan kelompoknya siap menghadapi serangan semacam itu.
"Invasi darat adalah cara terbaik yang dapat meningkatkan moral Hizbullah setelah mengalami kemunduran beruntun ini. Mereka dapat menimbulkan kerugian besar," kata Rizk, menekankan bahwa keakraban kelompok itu dengan Lebanon selatan menawarkan keuntungan penting melawan pasukan penyerang.
Pembunuhan Nasrallah tidak menyurutkan tekad Hizbullah, tambahnya.
“Faktanya, hal ini bahkan mungkin meningkatkan semangat juang dan moral karena para pejuang Hizbullah kini akan melihat diri mereka lebih bertekad melawan musuh ini.”
Sementara Hizbullah terus melepaskan rentetan roket ke Israel, kelompok tersebut juga tetap menjadi “kekuatan tempur yang sangat kuat” di lapangan.
Samer Jaber, seorang peneliti PhD di Royal Holloway, Universitas London, dan seorang pakar Timur Tengah, setuju dengan penilaian kekuatan Hizbullah ini.
Dia mencatat kalau Hizbullah juga memiliki keuntungan dari infrastruktur bawah tanahnya yang luas, bersama dengan pengetahuannya tentang medan negara tersebut.
"Hizbullah telah membangun jaringan dan infrastruktur bawah tanah yang dirancang untuk mendukung konfrontasi berkepanjangan dengan pasukan Israel. Hal ini memberikan perlawanan Lebanon keunggulan taktis dan strategis dari sudut pandang operasional," jelas Jaber.
Sebaliknya, pasukan Israel terutama dilatih untuk peperangan konvensional, dengan perpaduan taktik kontrapemberontakan perkotaan yang dikembangkan AS. Asimetri ini dapat menyebabkan perlawanan sengit yang menguntungkan pejuang Hizbullah, tambahnya.
Pelajaran dari Perang Sebelumnya
Konflik Palestina Vs Israel
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.