Konflik Palestina Vs Israel
Respons Hamas Atas Pengusiran Qatar, Rupanya Doha Ngambek Soal Perundingan Gencatan Senjata
keputusan Qatar yang selama bertahun-tahun menjadi rumah kedua bagi pimpinan politik Hamas, terkait dengan mandeknya perundingan gencatan senjata
Pembicaraan ini dilakukan setelah Hamas, Fatah, dan dua belas faksi Palestina lainnya menandatangani perjanjian rekonsiliasi yang ditengahi Tiongkok selama pertemuan di Beijing pada bulan Juli lalu, dengan tujuan “mengakhiri perpecahan dan memperkuat persatuan Palestina.”
Bulan lalu, muncul laporan bahwa Israel ingin mendirikan kamp konsentrasi di Gaza, yang dioperasikan oleh tentara bayaran dari perusahaan keamanan swasta yang dijalankan oleh mantan pejabat intelijen AS dan Israel serta komandan pasukan khusus.
Upaya untuk mencapai gencatan senjata guna mengakhiri perang genosida Israel di Gaza juga sedang dibahas oleh delegasi Fatah dan Hamas di Kairo.
Sumber Mesir yang berbicara dengan Al-Qahera menambahkan bahwa "ada kontak intensif dengan Mesir untuk mendesak pihak Palestina dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza."
Ada "dukungan internasional terhadap upaya Mesir bersama pihak Palestina dan Israel dengan tujuan mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza dan memulihkan ketenangan di sana, meskipun salah satu pihak tidak bersedia menanggapi upaya tersebut."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berupaya menyabotase perundingan gencatan senjata selama setahun terakhir, dan telah menyuarakan penentangan penuhnya terhadap Hamas maupun Otoritas Palestina (PA) pimpinan Fatah yang memainkan peran apa pun dalam pemerintahan Gaza.
Ia belum menentukan tujuan akhir yang diinginkannya untuk perang militer Israel selama setahun di Gaza, tetapi anggota Partai Likud yang berkuasa menganjurkan penghancuran Gaza, pembersihan etnis dari penduduk asli Palestina, dan membangun pemukiman Yahudi di atas reruntuhan kota Palestina yang hancur.
Dalam konteks terkait, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan kepala CIA William Burns bertemu di Kairo pada tanggal 31 Oktober untuk membahas negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas.
Sejak dimulainya perang lebih dari setahun yang lalu, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 43.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Namun, sebuah kelompok yang terdiri dari 99 pekerja kesehatan yang menjadi relawan di Gaza selama genosida memperkirakan bahwa Israel kemungkinan telah membunuh lebih dari 118.908 warga Palestina, atau sekitar 5,4 persen dari populasi wilayah tersebut.
Perang tersebut juga telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, mengubahnya menjadi seperti bulan, dan menyebabkan hampir seluruh penduduk jalur tersebut mengungsi, seringkali berkali-kali.
(oln/khbrn/AFP/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.