Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Avichay Adraee, Juru Bicara Militer Israel yang Kerap Buat Kepanikan dengan Perintah Evakuasi Paksa

Perwira Israel Avichay Adraee telah tampil di media berbahasa Arab sejak 2006 tetapi kini memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan rumah mereka.

Penulis: Tiara Shelavie
Instagram, X Avichay Adraee
Avichay Adraee mengeluarkan perintah evakuasi 

Adraee menyinggung jurnalis Al Jazeera, Anas Al-Sharif, yang ia sebut mengetahui nama-nama militan Hamas di antara warga yang tewas dalam sebuah serangan di sekolah.

Al Jazeera lantas menerbitkan pernyataan yang membela Anas.

Jurnalis Al Jazeera, Anas Al-Sharif
Jurnalis Al Jazeera, Anas Al-Sharif (Instagram @anasjamal44)

Al Jazeera menyebut pernyataan Adraee tidak hanya menyerang karakter dan integritas Anas, tetapi juga membungkam kebenaran dan membungkam mereka yang dengan berani melaporkan dari Gaza.

"Anas telah melihat akibat dari peristiwa mengerikan, termasuk pembunuhan lebih dari 100 warga sipil hari ini, namun, dia terus melaporkan dengan integritas dan keberanian," lanjut pernyataan itu.

Ratusan jurnalis, termasuk beberapa dari Al Jazeera dan kerabat dekat mereka, telah dibunuh oleh Israel selama perang di Gaza.

Banyak kerabat Al-Sharif tewas dalam serangan udara Israel di Beit Lahiya pada hari Minggu (20/10/2024).

Hamas: Israel Melakukan Operasi Pemindahan Paksa Paling Kejam di Hadapan Dunia

Sementara itu, Hamas meminta masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan untuk menghentikan kejahatan pemindahan paksa, pembersihan etnis, dan pembantaian yang dilakukan oleh Israel di Gaza utara.

Mengutip Al Jazeera, Selasa (22/10/2024), Hamas mengatakan tentara Israel telah mengepung sekolah dan rumah sakit, melakukan pembantaian terhadap warga yang tidak berdaya dan terlantar, serta melakukan operasi pemindahan paksa yang paling kejam secara langsung di udara dan di hadapan seluruh dunia.

Hamas juga menyebut praktik Israel itu sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum, peraturan, dan norma.

"Hal itu tidak akan pernah terjadi tanpa kebungkaman dan kelambanan masyarakat internasional, serta perilaku terlibat dari pemerintah AS," tambah Hamas.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved