Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Yahya Sinwar Sudah Punya Firasat Sebelum Meninggal, Sampaikan Pesan Terakhir soal Perjuangan Hamas

Sinwar juga dikatakan sedang mempersiapkan kematian saat menulis surat tersebut yang berisi tentang pesan perjuangan Hamas setelah dia meninggal

tangkap layar
Foto mendiang pemimpin gerakan Hamas, Yahya Sinwar yang tewas dibunuh Israel pada Rabu (16/10/2024). 

Keputusan untuk menyembunyikan nama pemimpin baru tersebut karena meningkatnya risiko keamanan.

“Pimpinan kemungkinan besar merahasiakan identitas tersebut demi alasan keamanan,” kata salah satu sumber, seperti diberitakan ANHA, pada Senin (20/10/2024).

Langkah ini juga bertujuan untuk memberi panglima baru lebih banyak kebebasan dalam beroperasi dan menghindari upaya pembunuhan Israel, yang telah menargetkan banyak pemimpin Hamas.

Kerahasiaan juga diharapkan membantu menjaga ketertiban internal dan melindungi struktur kelompok.

Hamas ingin membuat Israel tetap tidak yakin tentang siapa yang akan membuat keputusan jika perundingan mengenai gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Jalur Gaza dilanjutkan.

Yahya Sinwar ditunjuk sebagai Kepala Biro Politik Hamas pada 6 Agustus 2024 untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.

Ia dibunuh di sebuah rumah di lingkungan Tal Al-Sultan, sebelah barat kota Rafah, di selatan Gaza pada Rabu (16/10/2024).

Sebelumnya, Yahya Sinwar bentrok dengan tentara Israel yang menembakkan peluru artileri, melemparkan dua granat, dan mengirim drone.

Calon Pengganti Potensial

  1. Muhammad Darwish (Abu Omar Hassan)

    Muhammad Darwish atau Abu Omar Hassan adalah kepala Dewan Syura Hamas.

    Ia relatif tidak dikenal hingga menarik perhatian setelah kematian Haniyeh.

    Banyak yang meyakini ia memiliki peluang kuat, setelah tampil dalam beberapa pertemuan resmi terakhir mendahului beberapa pemimpin lama.

  2. Khalil al-Hayya, Wakil Yahya Sinwar

    Khalil al-Hayya dipandang sebagai kandidat utama dan menjadi tokoh terkemuka di Gaza setelah hilangnya dan terbunuhnya Yahya Sinwar.

    Sebagai wakil Yahya Sinwar, Khalil al-Hayya kini memimpin Hamas di Gaza dan bertanggung jawab atas negosiasi gencatan senjata dan kemungkinan pertukaran tahanan.

    Khalil al-Hayya telah mewakili Hamas pada berbagai kesempatan penting, termasuk pidato yang menandai Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober dan berkabung atas kematian Yahya Sinwar.

    Ia juga menyatakan tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas tidak akan dibebaskan kecuali Israel menghentikan serangannya terhadap Gaza, menarik diri, dan membebaskan tahanan Palestina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved