Konflik Iran Vs Israel
Iran Kosongkan Depot Minyak Terbesar, Ancaman Israel Semakin Dekat, AS Yakin Harga Minyak Meroket
Iran dilaporkan mengosongkan depot minyak terbesarnya, menunjukkan seriusnya ancaman serangan Israel.
Pulau Kharg, yang terletak 15 mil di lepas pantai barat laut Iran, menangani 90 persen ekspor minyak mentah Iran.
Dalam musim semi 2023, Iran mengekspor 1,194 juta barrel per hari, dan angka ini meningkat menjadi 1,65 juta barrel per hari selama lima bulan pertama tahun 2024.
Serangan terhadap terminal ini berpotensi melumpuhkan pendapatan minyak Iran dan dapat memicu lonjakan harga minyak mentah jangka pendek.
"Jika Israel menyerang, kami akan menargetkan terminal ekspor minyak Ras Tanura di Arab Saudi," ungkap pernyataan dari Teheran, menandakan potensi eskalasi yang lebih luas di kawasan.
Dengan ketegangan yang meningkat, situasi ini berpotensi menarik lebih banyak negara ke dalam konflik, semakin memperumit dinamika kawasan.
Sinyal Balas Dendam Iran
Sebaliknya, Iran juga meminta pertanggungjawaban Israel atas pembunuhan Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, Wakil Komandan Operasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang tewas bersama Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Jenazah Abbas Nilforoushan ditemukan pada Jumat (11/10/2024) malam, 14 hari setelah pembunuhannya di Haret Hreik di pinggiran selatan Beirut, Lebanon pada Jumat (27/9/2024).
Iran menganggap pembunuhan sebagai tindakan ilegal, dan tidak ada keraguan bahwa Iran akan menggunakan seluruh kemampuannya untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
“Pembunuhan pemimpin militer senior Iran ini adalah tindakan ilegal dan kejahatan yang tidak dapat dimaafkan, dan Republik Islam Iran pasti akan meminta pertanggungjawaban rezim Zionis atas kejahatan ini," kata Kementerian Luar Negeri Iran, Minggu (13/10/2024), seperti diberitakan Al Arabiya.
Jenazah Abbas Nilforoushan diangkut dari Lebanon ke Irak untuk pemakamannya di Najaf dan Karbala, dan akan diangkut untuk pemakamannya besok di Teheran, kemudian ke pemakaman dan penguburannya pada hari Rabu (16/10/2024) dan Kamis (17/10/2024) di kota Isfahan.
Sementara itu, jenazah Hassan Nasrallah ditemukan dalam keadaan utuh di lokasi serangan udara Israel di bawah terowongan bawah tanah pada Minggu (29/9/2024).
Hassan Nasrallah diduga tewas setelah menghirup gas beracun akibat pemboman tersebut dan hingga kini Hizbullah belum mengumumkan upacara pemakamannya.
Sebelumnya, pejabat senior Iran mengatakan Abbas Nilforoushan diutus oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei untuk bertemu Hassan Nasrallah.
Setelah Israel meledakkan ribuan perangkat komunikasi pager yang digunakan anggota Hizbullah pada 17 dan 18 September 2024, Ali Khamenei meminta Hassan Nasrallah segera meninggalkan Lebanon, menyusul kekhawatirannya akan rencana pembunuhan Sekjen Hizbullah tersebut.
"Utusan (Ali Khamenei) tersebut adalah komandan senior Garda Revolusi Iran, Abbas Nilfaroushan, yang bersama Hassan Nasrallah ketika dia menjadi sasaran bom Israel dan dibunuh bersamanya," kata pejabat itu kepada Reuters, Rabu (2/10/2024).
Konflik Iran Vs Israel
Iran Klaim Bangun Pabrik Senjata di Sejumlah Negara, Strategi Tersembunyi untuk Hadapi Israel? |
---|
Iran Pamer Kekuatan Besar Tembak Rudal ke di Teluk Oman, Bikin Israel Was-was |
---|
Iran Pamer, Sebut Rudal yang Hantam Israel Hanya Rudal Lawas: Yang Baru Lebih Dahsyat |
---|
Perang 12 Hari Lawan Israel Sisakan Kekacauan di Seluruh Iran: Transportasi Lumpuh, Sinyal Kacau |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.