Khususnya, Uranium yang diperkaya hingga kemurnian 60 persen hanya selangkah lagi secara teknis dari 90 persen yang dibutuhkan untuk senjata nuklir, tambah laporan itu.
Foundation for Defense of Democracy (FDD), sebuah lembaga pemikir yang berafiliasi dengan Israel yang berkantor pusat di Washington, DC, mengeluarkan laporan pada tahun 2019 yang mengklaim bahwa Iran telah memulai program untuk membangun lokasi uji coba nuklir bawah tanah yang dimulai pada tahun 2000-an yang dikenal sebagai “Proyek Midan.”
FDD menyatakan, “Dengan menggunakan informasi geospasial yang tersedia secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan, kami telah mengidentifikasi kemungkinan lokasi (di daerah tenggara Semnan) tempat pengujian bahan peledak non-nuklir bawah tanah dilakukan pada tahun 2003 sebagai bagian dari pengembangan metode seismik untuk mengukur hasil bahan peledak nuklir bawah tanah.”
SUMBER: THE CRADLE
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.