Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Iran Namai Serangan ke Israel Sebagai Operasi 'Janji Sejati II' Pakai Sandi 'Oh Utusan Tuhan'

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menegaskan bahwa serangan rudal ini adalah bagian dari Operasi "Janji Sejati II."

Penulis: Hasanudin Aco
Reuters/Anadolu Agency/Ahikam Seri/AFPTV/AFP/X
Serangan ratusan rudal balistik Iran ke wilayah Israel, Selasa malam, 1 Oktober 2024. 

Iran telah melakukan segala upaya untuk menghindari provokasi Zionis, dengan menegaskan kembali niatnya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah berusaha untuk memulai perang yang akan membahayakan stabilitas regional.

Namun, Republik Islam Iran menyadari bahwa eskalasi genosida Israel, baik di Palestina maupun Lebanon, pada akhirnya menargetkan Iran dan bertujuan untuk mendesain ulang politik kawasan tersebut, sesuatu yang secara politik dan militer tidak dapat dipertahankan.

Sikap menahan diri Republik Islam dalam menghadapi serangan Zionis juga berfungsi untuk menantang narasi yang berlaku di Barat yang menggambarkan Iran sebagai aktor yang tidak rasional dengan perilaku yang tidak dapat diprediksi.

Tuduhan "tidak rasional" terhadap pemerintah Iran terkait erat dengan gagasan bahwa Iran ingin mengekspor revolusinya dengan kekerasan ke seluruh wilayah dan bahwa preferensi regionalnya adalah kekacauan.

Wacana ini, yang mengaitkan Republik Islam dengan kekerasan dan irasionalitas, ditantang oleh cara tanggapan Iran.

Pada saat ketegangan regional meningkat, yang disebabkan oleh perilaku provokatif Israel, Iran menunjukkan tingkat pengendalian diri dan visi strategis yang patut disoroti.

Penting juga untuk menunjukkan perbedaan mendasar dalam cara Iran dan Israel mengelola perpecahan antara teman dan musuh.

Bantahan Israel

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pertahanan udara negara itu telah mencegat banyak rudal Iran yang masuk, meskipun beberapa mendarat di Israel tengah dan selatan.

Layanan penyelamatan nasional Israel mengatakan dua orang terluka ringan karena pecahan peluru. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji pada Selasa malam untuk membalas Iran.

Netanyahu mengatakan bahwa Iran telah membuat kesalahan besar malam ini dan harus membayarnya.

Hizbullah dan Hamas adalah sekutu dekat yang didukung oleh Iran, dan setiap eskalasi serangan akan menimbulkan kekhawatiran terjadinya perang yang lebih luas di Timur Tengah yang dapat melibatkan Iran dan Amerika Serikat (AS). 

AS diketahui telah mengirimkan aset militer ke wilayah tersebut untuk mendukung Israel.

Israel dan Iran telah terlibat dalam perang bayangan selama bertahun-tahun, tetapi jarang sekali terlibat dalam konflik langsung.

Dewan Keamanan PBB menjadwalkan pertemuan darurat pada Rabu pagi untuk membahas situasi yang kian memanas di Timur Tengah.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved