Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Israel di Lebanon Berlanjut, AS Setujui Paket Bantuan Militer Senilai Rp 131 T

Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa AS telah mengirimkan paket bantuan militer baru senilai 8,7 milyar dollar atau sekitar Rp 131 triliun.

X/Twitter
Washington kirim bantuan militer sebesar Rp 131 T ke Israel 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bahwa AS telah mengirimkan paket bantuan militer baru senilai 8,7 miliar dollar atau sekitar Rp 131 triliun.

Paket bantuan tersebut datang tepat pada hari keempat serangan berturut-turut Israel di Lebanon.

“Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Mayor Jenderal Eyal Zamir, telah menyelesaikan negosiasi di Washington untuk paket bantuan AS senilai $8,7 miliar guna mendukung upaya militer Israel yang sedang berlangsung,” kata Kementerian Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Paket bantuan tersebut termasuk sistem pertahanan udara yang canggih.

“Paket tersebut terdiri dari 3,5 miliar dollar untuk pengadaan penting masa perang, yang telah ditransfer ke IMoD (Kementerian Pertahanan Israel), dan 5,2 miliar dollar yang ditujukan untuk sistem pertahanan udara, termasuk Iron Dome, David's Sling, dan sistem laser canggih," kata Kemenhan Israel.

Dengan adanya paket bantuan ini menjadikan Israel memiliki beberapa sistem intersepsi rudal.

Termasuk David's Sling, Arrow dan Iron Dome.

Washington diketahui semakin nekat untuk mengirimkan bantuan ke Israel.

Sebelumnya warga Amerika telah beramai-ramai menolak pengiriman bantuan untuk Israel.

Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Lebanon

Israel telah menolak seruan global untuk gencatan senjata dengan Hizbullah pada Kamis (26/9/2024).

Zionis telah menentang sekutu terbesarnya di Washington.

Penolakan Israel tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Katz pada hari yang sama.

Baca juga: Blinken: Eskalasi Israel di Lebanon Justru Hambat Warga Sipil Pulang ke Rumah

Katz mengatakan bahwa gencatan senjata tidak akan terjadi dan Israel akan terus menggempur Lebanon.

"Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara. Kami akan terus berjuang melawan organisasi Hizbullah dengan seluruh kekuatan kami hingga kemenangan diraih dan warga utara dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat," katanya dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia memerintahkan kepada militer Israel untuk tetap menyerang Hizbullah.

Ia menekankan bahwa eskalasi akan berhenti apabila tujuan mereka tercapai.

"Kebijakan Israel jelas. Kami terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh. Dan kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai semua tujuan kami, yang terutama adalah mengembalikan penduduk utara dengan aman ke rumah mereka," katanya.

Netanyahu menambahkan bahwa ia menyetujui operasi pembunuhan tertarget terhadap kepala unit pesawat tak berawak Hizbullah di Beirut selatan pada hari Kamis.

Sementara itu, Israel telah meningkatkan serangan secara drastis di Lebanon minggu ini, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan Hizbullah. 

Serangan Israel minggu ini telah menewaskan 677 warga di Lebanon.

Lebih dari 2.500 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel.

Masyarakat internasional telah memperingatkan serangan terhadap Lebanon, karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait ASIsrael dan Lebanon

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved