Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Bagaimana Upaya Rusia Pengaruhi Pemilu di Seluruh Dunia?

Jelang pilpres bulan November, AS menuduh Rusia mencoba memengaruhi pemilu. Ini bukan kali pertama. Moskow disebut-sebut kerap berupaya…

Deutsche Welle
Bagaimana Upaya Rusia Pengaruhi Pemilu di Seluruh Dunia? 

Ada juga yang disebut sebagai kampanye doppelgänger, jelas Julia Smirnova. Yakni dengan melakukan web kloning dari outlet media besar Barat seperti Spiegel, FAZ, Washington Post, FoxNews, dan banyak lainnya.

Halaman-halaman ini tampak mirip dengan situs media sebenarnya, tapi menyajikan konten pro-Rusia.

"Ada yang merupakan cerita yang dibuat-buat, namun ada pula yang merupakan artikel yang menyebarkan opini politik tertentu," kata Smirnova. Tautan ke artikel palsu ini kemudian diposting di media sosial, bahkan terkadang di komentar di postingan asli oleh media besar.

Tujuan jangka panjang Rusia: lemahkan demokrasi

Tujuan campur tangan Rusia bukan lagi sekadar menyebarkan dan memperkuat posisi pro-Rusia, misalnya terkait perang di Ukraina. "Tujuan utamanya adalah untuk mendukung kepentingan geopolitik Rusia.

Dan untuk mengacaukan negara-negara yang dianggap Kremlin sebagai penentang Rusia." Untuk mencapai hal ini, diskusi-diskusi yang bersifat polarisasi di negara-negara demokrasi akan semakin meningkat dan perpecahan yang ada di masyarakat akan terus dieksploitasi.

Rusia juga dinilai tidak ragu mendukung keuangan dan organisasi partai-partai kecil.

Pada awal 2022, Washington Post melaporkan bahwa setidaknya $300 juta mengalir ke partai-partai yang bersahabat dengan Rusia di seluruh dunia, termasuk di negara-negara kecil seperti Albania, Montenegro, Madagaskar, dan Ekuador.

Menurut badan intelijen AS, pasukan yang terkait dengan Kremlin juga menggunakan perusahaan cangkang, lembaga think tank, dan cara lain untuk mempengaruhi peristiwa politik, yang seringnya menguntungkan kelompok ekstremis sayap kanan.

Baru pada bulan Maret 2024 dinas rahasia Ceko BIS mengungkap sebuah jaringan yang dibiayai oleh Rusia, yang antara lain mengatakan Petr Bystron, mantan anggota parlemen Jerman Bundestag dan sekarang anggota Parlemen Eropa untuk AfD, telah menerima aliran dana.

Aliran uang tersebut kemungkinan diproses melalui portal internet pro-Rusia, Voice of Europe, yang berbasis di Praha. Uang juga disebut-sebut mengalir ke partai-partai ekstrem di Prancis, Polandia, Belgia, Belanda, dan Hongaria.

Rencana Rusia tidak selalu berhasil

Menurut laporan intelijen AS pada bulan Oktober 2023, Rusia memiliki dua tujuan: menggambarkan pemilu demokratis sebagai pemilu yang tidak dapat diandalkan, dan mendelegitimasi pemerintahan yang dihasilkan dari pemilu tersebut.

Hal ini dapat mengganggu stabilitas negara-negara demokrasi yang terkena dampaknya dan melemahkan lawan-lawan Rusia di seluruh dunia.

Namun neara-negara tidak sepenuhnya tidak berdaya menghadapi hal ini. "AS menunjukkan hal ini dengan menyita 32 domain web yang digunakan dalam kampanye doppelgänger minggu lalu," jelas Julia Smirnova.

Tetapi dalam jangka panjang, perlu juga memperkuat ketahanan masyarakat demokratis.

Hal ini mencakup program pendidikan untuk meningkatkan literasi media bagi generasi muda dan orang dewasa, sehingga mereka sadar bahwa mereka juga dapat dengan cepat menjadi target pengaruh online Rusia.

"Faktanya, ada banyak sumber daya yang diinvestasikan Rusia dalam kampanyenya di seluruh dunia setiap tahun," kata Julia Smirnova.

"Upaya-upaya ini harus ditanggapi dengan sangat serius. Namun kita juga harus menyadari bahwa upaya-upaya Rusia untuk mempengaruhi tidak selalu sukses."

(ae/hp)

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved