Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Bagaimana Upaya Rusia Pengaruhi Pemilu di Seluruh Dunia?

Jelang pilpres bulan November, AS menuduh Rusia mencoba memengaruhi pemilu. Ini bukan kali pertama. Moskow disebut-sebut kerap berupaya…

Deutsche Welle
Bagaimana Upaya Rusia Pengaruhi Pemilu di Seluruh Dunia? 

Sejak minggu lalu, perhatian otoritas investigasi Amerika Serikat (AS) tertuju kepada sebuah perusahaan di negara bagian Tennessee.

Mereka diduga menerima sepuluh juta dolar dari lembaga penyiaran negara Rusia RT (Russia Today) untuk "membuat dan mendistribusikan konten dengan pesan tersembunyi pemerintah Rusia kepada pemirsa AS."

Uang ini disebut-sebut telah digunakan untuk memproduksi video yang mempromosikan narasi sayap kanan, utamanya mengenai topik-topik seperti imigrasi, gender, dan ekonomi sebelum Pemilu AS pada November 2024.

Video-video ini lalu disebarkan di media sosial oleh beberapa influencer sayap kanan yang bekerja untuk perusahaan tersebut.

Diduga tanpa mereka sadari, video tersebut dibuat dengan keterlibatan Rusia dengan cara diedit dan diproduksi oleh dua orang pegawai RT.

Pandangan yang diungkapkan dalam video tersebut "sering kali konsisten dengan kepentingan pemerintah Rusia dalam memperdalam perpecahan di Amerika Serikat," menurut tuduhan tersebut.

Tujuannya adalah "untuk melemahkan perlawanan AS terhadap kepentingan inti Rusia, misalnya dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina."

Intervensi pemilu skala global?

Kasus tersebut hanya mengungkap sedikit gambaran tentang dugaan bagaimana Rusia berupaya memengaruhi pemilu. Moskow sendiri secara rutin membantah tuduhan campur tangan apa pun.

"Rusia telah berusaha mempengaruhi pemilu di negara-negara demokratis selama bertahun-tahun, seperti pemilu presiden AS tahun 2016 atau pemilu presiden Perancis tahun 2017," ujar Julia Smirnova dari Pusat Pemantauan, Analisis, dan Strategi Berlin, CeMAS, lembaga yang mempelajari penelitian ideologi disinformasi dan konspirasi di internet.

Pada bulan Oktober 2023, AS mengirimkan laporan intelijen ke 100 negara sahabat di seluruh dunia bahwa Rusia secara aktif menggunakan "mata-mata, jejaring sosial, dan media pemerintah" untuk melemahkan kepercayaan publik terhadap integritas pemilu demokratis di seluruh dunia.

Antara tahun 2020 dan 2022, Rusia disebut telah melakukan tindakan ini di setidaknya sembilan negara yang tidak disebutkan secara spesifik. Terdapat juga aktivitas media sosial Rusia "pada tingkat yang lebih ringan" di 17 negara lainnya.

Ada juga laporan upaya pengaruh Rusia selama pemilu Eropa pada Juni 2024.

Intimidasi, disinformasi, manipulasi opini

Media pemerintah Rusia disebut secara masif menyebarkan klaim palsu mengenai penipuan di beberapa pemilu demokratis di seluruh dunia pada 2020 dan 2021. Setidaknya di satu negara di Amerika Selatan, Moskow juga menyulut keraguan besar terhadap independensi pemilu.

"Berbagai metode digunakan: misalnya, serangan peretas yang mempublikasikan dokumen internal politisi, baik yang asli maupun terkadang dicampur dengan dokumen palsu, seperti pada pemilu Prancis tahun 2017," kata Smirnova.

"Yang juga digunakan Rusia adalah manipulasi opini publik melalui media sosial dengan menggunakan akun tidak autentik dan lewat saluran terbuka seperti Russia Today."

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved