Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Disebut 'Seperti Bebek Berkeliaran di Lapangan Tembak' oleh Koresponden Israel

Seorang koresponden Israel mengatakan bahwa alih-alih memanfaatkan serangan pendahuluan, Benjamin Netanyahu memerintahkan mundur.

Penulis: Muhammad Barir
Jack GUEZ / AFP
Warga memeriksa kerusakan yang disebabkan oleh roket yang ditembakkan dari Lebanon di kota pesisir Acre, Israel, pada 25 Agustus 2024. Israel melancarkan serangan udara ke Lebanon pada 25 Agustus, dengan mengatakan bahwa mereka telah menggagalkan serangan Hizbullah skala besar, sementara kelompok Lebanon itu mengumumkan serangan lintas perbatasannya sendiri untuk membalas pembunuhan seorang komandan tinggi. Jack GUEZ / AFP 

Sementara itu, "Israel" mengklaim bahwa mereka telah melakukan "serangan pendahuluan... ribuan peluncur roket Hizbullah diserang secara bersamaan oleh sekitar 100 jet tempur IAF."

Namun, dalam pidato setelah operasi tersebut, kepala Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah membantah tuduhan Israel, dan membenarkan bahwa semua roket dan pesawat nirawak yang dimaksudkan untuk operasi tersebut tidak rusak dalam serangan tersebut dan diluncurkan sesuai rencana ke sasarannya. Sayyed Nasrallah juga menyatakan bahwa operasi tersebut sukses "dalam setiap detailnya".

Yair Kraus , koresponden Yedioth Ahronoth di wilayah Palestina utara yang diduduki, mengatakan ketika mengomentari reaksi "Israel" terhadap operasi Hizbullah bahwa Israel berharap militer mereka akan menyeberangi perbatasan ke Lebanon dan "menyelesaikan misi setelah hampir setahun hidup seperti bebek di lapangan tembak," tetapi sebaliknya mereka terkejut dengan apa yang mereka sebut sebagai "sandiwara operasi pendahuluan" terhadap Hizbullah.

"Kami, warga, adalah pion di tangan pemerintah dan tentara melawan Hizbullah," katanya. "Alih-alih memanfaatkan serangan pendahuluan, [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu memerintahkan mundurnya pesawat," imbuh Kraus.

"Pemerintah yang tidak mengupayakan kemenangan dan tidak bekerja secara efektif untuk memulangkan penduduk utara yang mengungsi ke rumah mereka serta menghilangkan ancaman yang mengancam hampir 300.000 orang" harus minggir.

"Anda menipu kami, para menteri dan jenderal, dengan slogan-slogan palsu dan janji-janji kosong."

SUMBER: AL MAYADEEN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved