Konflik Palestina Vs Israel
Ben-Gvir Lagi-lagi Buat Pernyataan Kontroversial, Ingin Bangun Sinagoga di Kompleks Masjid Al-Aqsa
Ben Gvir mengatakan orang Yahudi dapat berdoa di Masjid Al Aqsa; Netanyahu bersikeras status quo tidak berubah
Sebelumnya, Ben-Gvir mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyerukan eksekusi tahanan Palestina.
Ia juga blak-blakan mengakui sengaja memperparah kondisi penjara yang menahan tahanan Palestina.
- Eksekusi Tahanan Palestina dengan Cara Menembaknya di Kepala
Dilansir middleeastmonitor.com, Ben-Gvir mengatakan dalam sebuah video yang dirilis 30 Juni lalu:
"Tahanan harus ditembak di kepala daripada diberi lebih banyak makanan."
Ben-Gvir membahas masalah kondisi penjara dengan menyatakan, "Sangat disayangkan bahwa dalam beberapa hari terakhir saya harus memikirkan apakah tahanan Palestina harus menerima sekeranjang buah."
Dia menekankan dukungannya terhadap rancangan undang-undang yang diusulkan oleh Partai Otzma Yehudit yang berhaluan sayap kanan, yang menyerukan eksekusi tahanan Palestina.
"Mereka harus dibunuh dengan tembakan di kepala, dan rancangan undang-undang untuk mengeksekusi tahanan Palestina harus disahkan dalam waktu dekat di Knesset."
"Sampai saat itu tiba, kami hanya akan memberi mereka sedikit makanan untuk bertahan hidup. Saya tidak peduli dengan hal ini," tambah Ben-Gvir.
Hal ini terjadi ketika Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Klub Tahanan Palestina mengungkapkan pasukan pendudukan Israel telah menangkap lebih dari 9.450 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023.
Baca juga: Yoav Gallant Sebut Ben Gvir Ancaman Keamanan Nasional, Perang Kata Kian Vulgar Antarpejabat Israel
- Memperparah Kondisi Penjara adalah Tujuan Utamanya
Memburuknya kondisi kehidupan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel adalah salah satu tujuan tertinggi Itamar Ben-Gvir, ujarnya pada Selasa (2/7/2024) .
Dikutip dari Middle East Eye, dalam postingannya di platform media sosial X, Ben-Gvir sesumbar tentang "reformasi" dalam menangani tahanan Palestina yang telah ia terapkan sejak 7 Oktober.
Reformasi tersebut di antaranya menghentikan simpanan keuangan, menutup akses ke kantin, meniadakan perangkat elektronik dari sel, meniadakan waktu di luar ruangan setiap hari, mengurangi waktu mandi secara "dramatis" dan mengalihkan menu makanan "memanjakan" ke menu minimal, dan langkah-langkah lain, menurutnya.
Tahanan Palestina yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara-penjara Israel menceritakan kondisi yang sangat keras dan pelecehan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, terutama selama interogasi.
Sekitar 60 tahanan Palestina telah tewas dalam kondisi penjara yang buruk dalam sembilan bulan terakhir.
"Penjara Negara Israel bukan lagi sebuah lelucon yang menyedihkan," kata Ben Gvir.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.