Konflik Palestina Vs Israel
Jenderal Purn IDF: Israel Bisa Runtuh dalam Setahun Akibat Perang Atrisi Lawan Hamas-Hizbullah
Yitzhak Brik memperingatkan bahwa perang atrisi yang berkepanjangan dengan Hamas dan Hizbullah dapat menyebabkan Israel runtuh dalam setahun
"Permasalahannya, kali ini berbeda," kata surat kabar tersebut.
Ulasan menekankan kalau milisi bersenjata, yang “didanai oleh Iran,” kini menguasai wilayah luas yang berbatasan dengan Israel, dan mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun untuk menyingkirkan mereka.
Israel menghadapi dilema lain, yaitu penolakan kaum Yahudi ultra-Ortodoks yang sudah memasuki usia militer untuk bergabung dengan tentara atau pasukan cadangan, mengingat mereka dan beberapa “minoritas” Arab telah diberikan pengecualian dari dinas militer.
Alasan inilah – menurut pendapat Wall Street Journal – yang membuat tentara Israel sangat bergantung pada tentara cadangan, yang jumlahnya lebih dari dua kali lipat jumlah tentara tetap.

Pasukan Cadangan di Kemiliteran Israel
Berbeda dari pasukan Angkatan Darat Israel, pasukan cadangan Israel adalah warga negara biasa yang memiliki pekerjaan dan mengurus keluarga.
Banyak dari mereka kini telah menjalani banyak tur dan bertempur dalam pertempuran sengit.
Menurut perkiraan militer, lebih dari 300 tentara tewas dan lebih dari 4.000 lainnya terluka sejak Israel memulai perang darat di Gaza. Angka-angka ini belum termasuk kerugian di kalangan prajurit profesional.
Banyak tentara cadangan terpaksa meninggalkan pekerjaan mereka, menutup perusahaan, dan menunda investasi mereka, karena hampir 150.000 tenaga kerja tidak masuk kerja untuk mengikuti wajib militer.
Jumlah itu banyak yang bekerja di sektor teknologi penting di Israel.
Bank Sentral Israel - menurut surat kabar Amerika - memperkirakan perekonomian negaranya hanya akan tumbuh sebesar 1,5 persen pada tahun 2024, setelah mengalami kontraksi sebesar 5,7 persen pada kuartal terakhir tahun 2023.
Bank Sentral Israel tidak memperkirakan pemulihan hingga 4,2 persen pada tahun 2023. 2025 kecuali perang berakhir.
Mengingat kondisi yang bergejolak ini, tentara cadangan – seperti penembak Uday Hazan – menderita dan merasa terjebak dalam perang.

Situasi yang Menyedihkan
Surat kabar tersebut menjelaskan bahwa Hazan (41 tahun) melakukan dinas militer untuk pertama kalinya di Gaza dan sekarang berada di Tepi Barat sebagai bagian dari pasukan yang bertugas menekan protes di sana.
Namun, hidupnya “berada dalam keadaan yang menyedihkan,” dan ia terlilit hutang setelah ia terpaksa menutup bisnis konstruksinya setelah dipanggil untuk berperang, dan keluarganya mulai meminta sedekah dari teman dan badan amal.
Menurut surat kabar tersebut, Hazan mungkin menghadapi masalah setelah menyelesaikan dinas militernya, yaitu ia harus berurusan dengan kreditor, yang menurutnya ia berhutang $250.000.
Surat kabar tersebut menutup laporannya dengan pernyataan penuh makna dari prajurit cadangan Hazan, di mana dia berkata,
“Saya merasa segalanya sedang runtuh. Pada akhirnya, saya harus menghadapi tantangan hidup... Saya bukan wajib militer (di ketentaraan ), melainkan seorang tentara (cadangan) dan saya punya keluarga.”
(oln/almydn/khbrn/wsj/*)
Konflik Palestina Vs Israel
PM Spanyol Serukan Larangan bagi Israel dari Semua Olahraga Internasional |
---|
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.