Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-906: Rusia Panik setelah Kyiv Ledakkan 2 Jembatan Utama di Kursk

Perang Rusia-Ukraina hari ke-906: Rusia panik dengan Invasi Ukraina, evakuasi warga di Kursk terhambat setelah Ukraina meledakkan salah satu jembatan.

X @DefenceU/Evgeniy Maloletka
Foto yang diunggah Kementerian Pertahanan Ukraina pada Sabtu (29/6/2024) menunjukkan artileri berat Howitzer 2S7 Pion 203 mm yang digunakan pasukan Ukraina untuk menargetkan sasaran Rusia. -- Ukraina ledakkan 2 jembatan penting dalam invasinya di Kursk. Berikut perang Rusia-Ukraina hari ke-906. 

Dalam pengarahan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melalui tautan video, Oleksandr Syrskyi melaporkan pertempuran di wilayah Malaya Loknya, sekitar 11,5 km dari perbatasan Ukraina.

Rusia Panik dengan Invasi Ukraina, Sulit Evakuasi Warga di Kursk

Ukraina dikabarkan berhasil menutup sebagian besar wilayah distrik Glushovsky di Kursk.

Mereka berhasil menjebak pasukan Rusia di sana setelah meledakkan dua jembatan penting di sungai Seim.

"Evakuasi massal sedang berlangsung di distrik Glushkov, yang dihuni 20.000 orang, dan penghancuran satu jembatan telah menghambat evakuasi mereka," kantor berita Rusia TASS melaporkan.

Meski Berdamai Sekali pun, Rusia Tetap Kena Sanksi dari Negara Barat

Dmitry Birichevsky, kepala departemen kerja sama ekonomi di kementerian luar negeri Rusia berpendapat bahwa negaranya akan tetap terkena sanksi meski berdamai dengan Ukraina.

"Sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia akan tetap berlaku selama beberapa dekade, bahkan jika ada penyelesaian damai di Ukraina," katanya.

"Rusia menjadi negara yang paling banyak dikenai sanksi oleh barat setelah invasinya ke Ukraina pada bulan Februari 2022, melampaui Iran dan Korea Utara," lanjutnya.

Menurutnya, perdamaian di Ukraina hanyalah dalih dan tidak berpengaruh pada penerapan sanksi terhadap Rusia.

"Ini adalah cerita untuk beberapa dekade mendatang. Apa pun perkembangan dan hasil dari penyelesaian damai di Ukraina, itu sebenarnya hanya dalih," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved