Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-906: Rusia Panik setelah Kyiv Ledakkan 2 Jembatan Utama di Kursk

Perang Rusia-Ukraina hari ke-906: Rusia panik dengan Invasi Ukraina, evakuasi warga di Kursk terhambat setelah Ukraina meledakkan salah satu jembatan.

X @DefenceU/Evgeniy Maloletka
Foto yang diunggah Kementerian Pertahanan Ukraina pada Sabtu (29/6/2024) menunjukkan artileri berat Howitzer 2S7 Pion 203 mm yang digunakan pasukan Ukraina untuk menargetkan sasaran Rusia. -- Ukraina ledakkan 2 jembatan penting dalam invasinya di Kursk. Berikut perang Rusia-Ukraina hari ke-906. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-906 pada Sabtu (17/8/2024).

Militer Ukraina mendeteksi pergerakan UAV Rusia di empat wilayah Ukraina pada pukul 01.00 waktu setempat.

Sebelumnya pada tengah malam, mereka melaporkan adanya serangan drone Rusia di Ukraina, seperti diberitakan Telegraf.

Ukraina Segera Evakuasi Warga di Kota Pokrovsk

Otoritas militer di kota Pokrovsk, Ukraina timur, mendesak warga sipil untuk mempercepat evakuasi mereka pada Jumat (16/8/2024) kemarin karena tentara Rusia dengan cepat mendekati target utamanya selama berbulan-bulan.

Pejabat Pokrovsk mengatakan pasukan Rusia maju dengan cepat.

"Dengan berlalunya setiap hari, semakin sedikit waktu untuk mengumpulkan barang-barang pribadi dan pergi ke daerah yang lebih aman," katanya di Telegram.

Pokrovsk adalah salah satu benteng pertahanan utama Ukraina dan pusat logistik utama di wilayah Donetsk timur.

Jika Rusia berhasil merebut kota itu, maka dapat menghambat rute pasokan dan pertahanan Ukraina.

Tak Niat Rebut Kursk, Ukraina Ngaku Hanya Ingin Bujuk Putin Untuk Damai

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan negaranya tidak berniat merebut Kursk dari Rusia.

Baca juga: Ukraina Tangkap Pejabat Perekrut Tentara, Diduga Terima Suap Penghindar Wajib Militer

Namun, serangan Ukraina di Kursk dimaksudkan untuk mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin, agar mau berdamai.

"Kita perlu memberikan kekalahan taktis yang signifikan kepada Rusia," katanya di Telegram, Jumat.

Ia menjelaskan, Ukraina terpaksa menggunakan senjatanya ketika membobol pertahanan Rusia di Kursk untuk mencapai perdamaian.

"Di wilayah Kursk, kita melihat dengan jelas bagaimana alat militer secara objektif digunakan untuk meyakinkan Federasi Rusia agar memasuki proses perundingan yang adil," ujarnya, seperti diberitakan The Guardian.

Ukraina Klaim Pasukannya Maju 3 Km di Kursk

Kepala Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan pasukan Kyiv maju antara satu dan tiga kilometer di beberapa wilayah di wilayah Kursk Rusia, kemarin.

Ukraina mengatakan telah menguasai 82 permukiman di wilayah seluas 1.150 km persegi di Kursk setelah melancarkan serangan lintas perbatasan besar-besaran pada 6 Agustus lalu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved