Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Rilis Video Gudang Rudal Mereka: Ini Disiapkan untuk Menghantam Target yang Kami Tentukan

Suara Nasrallah terdengar memuji kemampuan "perlawanan di Lebanon saat ini" diiringi alunan musik yang menggelegar.

via Al Mayadeen
Tangkapan layar video yang dirilis Hizbullah, menampilkan sistem jaringan terowongan bawah tanah 

Video yang memperlihatkan terowongan bawah tanah dan gudang rudal milik Perlawanan Lebanon yang diberi nama "fasilitas Imad 4" yang diambil dari nama mantan komandan Imad Mughniyeh.

Hingga saat ini Hizbullah diyakini "hanya" menggunakan sedikit persenjataannya dalam perang melawan Israel.

Al Mayadeen mengatakan pada hari Jumat bahwa nama fasilitas tersebut, Imad-4, mengindikasikan adanya situs lain seperti itu.

Sementara Surat kabar berbahasa Ibrani Maariv menyebut video tersebut sebagai “tekanan psikologis” Hizbullah terhadap Israel.

Jurnalis Israel untuk situs berita Ynet , Lior Ben Ari, menyebut video tersebut “mengganggu” dan mengatakan bahwa video tersebut harus “diperiksa secara mendalam.”

“Video tersebut mengungkap fasilitas bawah tanah yang disebut “Emad 4” yang meluncurkan rudal ke bawah tanah, tetapi tidak hanya itu. Video tersebut mengungkap terowongan besar, yang dilengkapi dengan lampu dan komputer, yang memungkinkan sepeda motor dan truk lewat dengan mudah. ​​Apakah ada yang mengatakan Philadelphi [Koridor]?” imbuhnya dengan nada sarkastis, merujuk pada jaringan terowongan Hamas di bawah perbatasan Gaza-Mesir, yang tampaknya menunjukkan bahwa fasilitas Hezbollah jauh lebih canggih.

Hizbullah diketahui memiliki jaringan terowongan rahasia yang besar dan canggih di bawah Lebanon selatan.

Pada bulan Februari, surat kabar Prancis Liberation melaporkan bahwa jaringan tersebut sangat canggih, menjangkau ratusan kilometer dan bahkan mencapai Suriah.

"Terowongan yang lebih dalam, beberapa hingga 60 meter di bawah tanah, hampir kebal terhadap serangan udara Israel dan dibangun dengan dukungan dari Korea Utara dan Iran, kata Dr Andreas Krieg, asisten profesor di King's College London, kepada The Cradle bulan lalu.

"Ada beberapa jenis terowongan: terowongan permukaan yang digunakan untuk memindahkan personel dan material, yang dapat dihancurkan dari udara; dan terowongan yang lebih dalam, yang diperkuat beton, yang berfungsi sebagai pusat komando dan gudang senjata. Terowongan yang lebih dalam, beberapa di antaranya berada hingga 60 meter di bawah tanah, hampir tidak dapat ditembus oleh serangan udara Israel dan dibangun dengan dukungan dari Korea Utara dan Iran," jelas Krieg.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved