Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Rilis Video Gudang Rudal Mereka: Ini Disiapkan untuk Menghantam Target yang Kami Tentukan

Suara Nasrallah terdengar memuji kemampuan "perlawanan di Lebanon saat ini" diiringi alunan musik yang menggelegar.

via Al Mayadeen
Tangkapan layar video yang dirilis Hizbullah, menampilkan sistem jaringan terowongan bawah tanah 

TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Hizbullah telah merilis video yang memperlihatkan fasilitas bawah tanah bernama Imad 4, Jumat (16/8/2024).

Media Israel meyakini, gudang bawah tanah berisi roket dan rudal tersebut berada di Lebanon.

Dalam video terlihat orang-orang bersenjata dengan perlengkapan militer mempersiapkan senjata, mengendarai sepeda motor, dan mengendarai truk bermuatan rudal melalui terowongan bawah tanah yang remang-remang.

Dinding-dindingnya dihiasi bendera Hizbullah dan foto-foto para pemimpinnya, termasuk pemimpin saat ini Sayyid Hassan Nasrallah.

Suara Nasrallah terdengar memuji kemampuan "perlawanan di Lebanon saat ini" diiringi alunan musik yang menggelegar.

Dalam narasinya, Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan bahwa kelompok pejuang muslim Syiah itu lebih kuat daripada sebelumnya.

"Target-target kami sudah berada dalam kantong kami, koordinatnya ada di tangan kami. Rudal-rudal yang hari ini tersimpan, telah disiapkan untuk menghantam target-target yang kami tentukan," ujar Hassan Nasrallah dalam narasinya.

"Perlawanan (Hizbullah) saat ini memiliki rudal presisi dan non-presisi," kata seorang prajurit yang wajahnya tertutup masker.

“Bersama dengan kemampuan persenjataan, jika Israel memaksakan perang terhadap Lebanon, Israel akan menghadapi takdir dan kenyataan yang tidak diharapkannya.”

Video berdurasi empat setengah menit itu dibagikan oleh media Lebanon Leb Now pada hari Jumat.

Perilisannya bertepatan dengan momen yang sangat menegangkan di kawasan itu, saat Lebanon, Israel, dan Iran bersiap menghadapi konflik dan warga negara asing telah didesak oleh pemerintah mereka untuk meninggalkan Timur Tengah.

Hizbullah terakhir kali menerbitkan video semacam ini pada bulan Juli, yang menunjukkan rekaman udara pangkalan militer Israel dan lokasi di Dataran Tinggi Golan.

Gudang Rudal

Dalam video juga terlihat Hizbullah Pamerkan Jaringan Terowongan yang Besar dan Canggih, 'Gunung-gunung Adalah Gudang Kami'

Perlawanan Lebanon ini diketahui memiliki jaringan terowongan yang besar dan canggih di wilayah selatan negara tersebut.

Video yang memperlihatkan terowongan bawah tanah dan gudang rudal milik Perlawanan Lebanon yang diberi nama "fasilitas Imad 4" yang diambil dari nama mantan komandan Imad Mughniyeh.

Hingga saat ini Hizbullah diyakini "hanya" menggunakan sedikit persenjataannya dalam perang melawan Israel.

Al Mayadeen mengatakan pada hari Jumat bahwa nama fasilitas tersebut, Imad-4, mengindikasikan adanya situs lain seperti itu.

Sementara Surat kabar berbahasa Ibrani Maariv menyebut video tersebut sebagai “tekanan psikologis” Hizbullah terhadap Israel.

Jurnalis Israel untuk situs berita Ynet , Lior Ben Ari, menyebut video tersebut “mengganggu” dan mengatakan bahwa video tersebut harus “diperiksa secara mendalam.”

“Video tersebut mengungkap fasilitas bawah tanah yang disebut “Emad 4” yang meluncurkan rudal ke bawah tanah, tetapi tidak hanya itu. Video tersebut mengungkap terowongan besar, yang dilengkapi dengan lampu dan komputer, yang memungkinkan sepeda motor dan truk lewat dengan mudah. ​​Apakah ada yang mengatakan Philadelphi [Koridor]?” imbuhnya dengan nada sarkastis, merujuk pada jaringan terowongan Hamas di bawah perbatasan Gaza-Mesir, yang tampaknya menunjukkan bahwa fasilitas Hezbollah jauh lebih canggih.

Hizbullah diketahui memiliki jaringan terowongan rahasia yang besar dan canggih di bawah Lebanon selatan.

Pada bulan Februari, surat kabar Prancis Liberation melaporkan bahwa jaringan tersebut sangat canggih, menjangkau ratusan kilometer dan bahkan mencapai Suriah.

"Terowongan yang lebih dalam, beberapa hingga 60 meter di bawah tanah, hampir kebal terhadap serangan udara Israel dan dibangun dengan dukungan dari Korea Utara dan Iran, kata Dr Andreas Krieg, asisten profesor di King's College London, kepada The Cradle bulan lalu.

"Ada beberapa jenis terowongan: terowongan permukaan yang digunakan untuk memindahkan personel dan material, yang dapat dihancurkan dari udara; dan terowongan yang lebih dalam, yang diperkuat beton, yang berfungsi sebagai pusat komando dan gudang senjata. Terowongan yang lebih dalam, beberapa di antaranya berada hingga 60 meter di bawah tanah, hampir tidak dapat ditembus oleh serangan udara Israel dan dibangun dengan dukungan dari Korea Utara dan Iran," jelas Krieg.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved