Konflik Palestina Vs Israel
Populer Internasional: Lokasi Yahya Sinwar Ditemukan Israel, Netanyahu Marah
Kabar populer di kanal internasional dalam sehari terakhir telah terangkum, mulai dari lokasi Yahya Sinwar ditemukan hingga Netanyahu marah
“Kebijakan kami adalah mengizinkan doa,” kata Ben-Gvir saat ia melewati barisan pengunjung Yahudi yang bersujud di tanah, sementara yang lain bernyanyi dan bertepuk tangan untuk merayakannya. Waqf, yayasan yang mengelola situs tersebut, mengatakan sekitar 2.250 orang Yahudi memasuki situs tersebut pada hari Selasa.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam kunjungan Ben-Gvir sebagai “provokasi” dan meminta Amerika Serikat untuk campur tangan “jika ingin mencegah wilayah tersebut meledak dengan cara yang tidak terkendali.”
Ben-Gvir, kepala salah satu partai nasionalis-religius dalam koalisi sayap kanan Netanyahu, telah berulang kali berselisih dengan menteri lain atas seruannya untuk mengizinkan doa di kompleks tersebut, yang telah menjadi pemicu konflik berulang dengan Palestina selama bertahun-tahun.
4. Cara Yahya Sinwar Memimpin Hamas dari Bawah Tanah

Pilihan Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas, terhadap Yahya Sinwar sebagai ketua umum gerakan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan tentang apakah dia benar-benar memimpin gerakan tersebut dari bawah tanah, pada saat Israel mengejarnya ke mana-mana?
Menjadi insinyur operasi penyerangan “Banjir Al-Aqsa” ke wilayah pendudukan Israel pada 7 Oktober 2023, Yahya Sinwar menjadi buruan nomor satu tentara Israel (IDF).
Berbagai cara dilakukan IDF untuk menangkap Sinwar baik hidup ataupun mati, mulai dari mengadakan sayembara hingga melakukan pemboman besar-besar ke sebuah wilayah yang diduga ada Sinwar berada meski info intelijen belum pasti dan mengakibatkan banyak korban warga sipil Palestina di Gaza.
Sumber dari dalam Hamas mengatakan kalau hanya orang-orang terpercaya yang mengetahui lokasinya.
Orang-orang khususnya ini menjadi perantara jalinan hubungan antara Sinwar dan seluruh pemimpin simpul organisasi tersebut bila diperlukan.
5. Operasi Lembah Yordan Tewaskan Tentara Israel

Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas mengaku bertanggung jawab atas operasi penembakan yang menyebabkan kematian seorang tentara Israel (IDF) di dekat pemukiman Mahula di Lembah Yordan bagian utara di Tepi Barat, Khaberni melaporkan, Senin (12/8/2024).
Pernyataan Al-Qassam menunjukkan kalau operasi Lembah Yordan itu terjadi sebagai respons (pembalasan) terhadap “pembantaian subuh” oleh Israel di Al -Sekolah Tabaeen di Kota Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Qassam menyatakan kalau para petempurnya di Tepi Barat mampu melakukan operasi penembakan dari jarak nol (jarak sangat dekat) ke tentara IDF.
"(Serangan) menargetkan kendaraan tentara Zionis Yonatan Deutsch (23 tahun)... dan langsung membunuhnya," tulis pernyataan Al-Qassam.
Pernyataan milisi pembebasan Palestina itu menambahkan kalau operasi tersebut dilakukan “sebagai pembalasan atas darah para syuhada dan sebagai respons terhadap pembantaian dini hari di Sekolah Al-Tabaeen dan pembantaian pendudukan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.