Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Status Tentara Israel Siaga Perang, Skenariokan Kepungan Serangan dari Iran-Houthi-Hizbullah

Status siaga perang Israel ini terlihat saat IDF menyiapkan puluhan pesawat tempur di landasan untuk persiapan pertahanan dan serangan.

khaberni/HO
Tentara Israel dilaporkan menaikkan status siaga perang merujuk pada pernyataan Iran, Hizbullah, dan Houthi yang akan menyerang secara bersamaan sebagai pembalasan atas pembunuhan pimpinan polit biro Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). 

Faktor itu, ditambah pengeboman yang dilakukan di teritorial mereka, diyakini akan membuat Iran akan ikut terjun langsung dalam peperangan terhadap Israel.

Baca juga: Garda Revolusi Siapkan Tindakan, Media Israel: Ismail Haniyeh Dibunuh Rudal dari Luar Iran

Ilustrasi - Pasukan Garda Revolusi Iran.
Ilustrasi - Pasukan Garda Revolusi Iran. (Ist)

Garda Revolusi Terima Perintah Serangan Langsung ke Israel dari Ali Khamenei

Sinyal Iran akan terlibat langsung dalam peperangan melawan Israel dipertegas oleh pernyataan Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.

Dia dilaporkan telah mengeluarkan perintah untuk menyerang Israel secara langsung.

Serangan tersebut sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran.

Hal ini berdasarkan keterangan tiga pejabat Iran terpisah yang diberi pengarahan tentang perintah tersebut.

Perintah serangan diberikan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran pada Rabu pagi, tak lama setelah Iran mengumumkan bahwa Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh telah terbunuh.

Dikutip dari New York Times, ketiga pejabat, di mana dua di antaranya adalah anggota Garda Revolusi meminta agar nama mereka tidak dipublikasikan karena mereka tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Sementara Pejabat Amerika Serikat di Pentagon mengatakan Iran dan sekutunya akan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel dalam 72 jam ke depan terhitung hal ini disampaikan kemarin atau (dihitung saat ini) 48 jam ke depan.

Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Bagheri Kani telah mengontak via telepon menteri luar negeri Qatar dan Arab Saudi.

Sejumlah kalangan mengartikan, komunikasi itu merupakan bentuk pengumuman Iran soal rencana mereka melancarkan serangan militer terhadap entitas Zionis.

"Peringatan untuk tidak menggunakan wilayah udara negara-negara tersebut jika terjadi pertempuran di masa depan."

Iran dan Hamas menuduh Israel atas pembunuhan tersebut. Israel memiliki sejarah panjang dalam membunuh musuh di luar negeri, termasuk ilmuwan nuklir dan komandan militer Iran.

Selama hampir 10 bulan perang di Gaza, Iran telah mencoba untuk mencapai keseimbangan, memberikan tekanan pada Israel dengan serangan yang meningkat tajam oleh sekutu dan pasukan proksinya di wilayah tersebut, sambil menghindari perang habis-habisan antara kedua negara.

Pada bulan April, Iran melakukan serangan terbesar dan paling terbuka terhadap Israel dalam beberapa dekade peperangan bayangan, dengan meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tanpa awak sebagai balasan atas serangan Israel di kompleks kedutaannya yang menewaskan beberapa komandan militer Iran di Damaskus, Suriah.

Pihak Barat bahkan seluruh dunia kini menunggu aksi Iran. Tidak jelas seberapa kuat Iran akan menanggapi, dan apakah Iran akan sekali lagi mengkalibrasi serangannya untuk menghindari eskalasi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved