Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tiongkok Kutuk Pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel, Insiden Sebabkan Ketidakstabilan di Regional

Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas.

Penulis: Muhammad Barir
tangkap layar
Militer Israel membagikan video saat jet tempur mereka mengebom kediaman pemimpin biro politik gerakan Hamas, Ismail Haniyeh di Gaza, 16 November 2023 silam. Kabar terbaru, Haniyeh dilaporkan meninggal dalam sebuah serangan rudal di kediamannya di Iran, Rabu (31/7/2024) saat akan menghadari pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. 

“Kami mengonfirmasi bahwa eskalasi ini akan gagal mencapai tujuannya. Hamas adalah sebuah konsep dan lembaga dan bukan orang. Hamas akan terus berada di jalan ini terlepas dari pengorbanan dan kami yakin akan kemenangan.”

Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang merupakan bagian dari poros perlawanan yang didukung Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kematian Haniyeh akan “meningkatkan tekad para pejuang perlawanan di semua arena perlawanan.”

Rusia juga mengomentari pembunuhan Haniyeh.

"Ini adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima, dan akan menyebabkan peningkatan ketegangan lebih lanjut," kata RIA mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov.

Bogdanov juga mengatakan pembunuhan itu juga akan berdampak negatif pada perundingan gencatan senjata di Gaza, RIA menambahkan.

Rusia, yang memiliki hubungan dengan negara-negara Arab, Iran dan Hamas serta dengan Israel, sering mengutuk kekerasan di kawasan tersebut dan menuduh Amerika Serikat mengabaikan perlunya negara Palestina yang merdeka.

Kementerian luar negeri Turki mengatakan pembunuhan Haniyeh bertujuan untuk menyebarkan perang di Gaza ke tingkat regional.

“Kami mengutuk pembunuhan pemimpin kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pembunuhan yang memalukan di Teheran,” kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa “serangan ini juga bertujuan untuk memperluas perang Gaza ke dimensi regional.”

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu martir seperti Haniyeh agar mereka dapat hidup damai di tanah air mereka di bawah atap negara mereka sendiri," tambah kementerian tersebut.

“Sekali lagi pemerintah (Benjamin) Netanyahu telah menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian.”

“Jika masyarakat internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel, kawasan kami akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar.”

Qatar mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan mengatakan itu adalah eskalasi yang berbahaya.

Tiongkok mengatakan pihaknya mengutuk “pembunuhan” Haniyeh dalam serangan di Teheran, dan memperingatkan hal itu dapat menyebabkan “ketidakstabilan lebih lanjut dalam situasi regional.” “Kami sangat prihatin dengan insiden tersebut dan dengan tegas menentang dan mengutuk pembunuhan tersebut,” kata juru bicara kementerian luar negeri

SUMBER: AL JAZEERA, SCMP, ALARABIYA

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan