Selasa, 30 September 2025

Topan Gaemi Hantam Taiwan, 3 Orang Tewas, 200 Lebih Lainnya Luka-luka

Topan Gaemi menghantam Taiwan, Kamis pagi, sebabkan 3 orang tewas dan 200 lainnya terluka.

Penulis: tribunsolo
Editor: Tiara Shelavie
CNA
Dampak Topan Gaemi di Taiwan 

TRIBUNNEWS.COM – Topan Gaemi menghantam Taiwan, Kamis (25/7/2024) pagi waktu setempat.

Dilansir AP News, topan tersebut memakan korban sebanyak 3 orang yang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.

Pusat Operasi Darurat Taiwan melaporkan, terdapat dua wanita yang tewas akibat tertimpa pohon tumbang dan tembok pembatas, dikutip dari CNN Internasional, Jumat (26/7/2024).

Kedua korban tidak berada di daerah yang sama, satu di Kota Kaohsiung, Taiwan bagian selatan, dan lainnya di Hualien bagian timur.

Mereka juga melaporkan, lebih dari 200 orang lainnya terluka.

Badan Meteorologi Pusat Taiwan (CMA) telah mengeluarkan peringatan topan untuk seluruh pulau.

Sementara itu, Presiden Taiwan Lai Ching-te menghimbau penduduk untuk tidak melakukan perjalanan.

Sebagian besar kota di Taiwan menutup sekolah dan kantor pada Rabu.

Taiwan Railways juga menghentikan beberapa layanan kereta cepat mereka.

Lebih dari 50 ribu rumah tangga di Kaohsiung tidak mendapatkan pasokan listrik.

Puluhan penerbangan dan semua layanan kereta reguler juga telah dibatalkan pada hari Rabu dan Kamis.

Baca juga: Badai Topan Gaemi Landa Taiwan, Kapal Kargo Tenggelam, 9 Awak Asal Myanmar Hilang

Bahkan tiga maskapai terbesar Taiwan, EVA Air, China Airlines, dan Starlux Airlines mengumumkan gangguan akibat topan tersebut.

Otoritas pertahanan Taiwan juga terdampak, perubahan Latihan Perang Han Kuang tahunan yang berlangsung selama lima hari akibat topan tersebut.

"Kami akan menyesuaikan beberapa elemen udara dan laut mengingat situasi topan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Sun Li-fiang.

Kondisi di Taiwan memburuk saat topan Gaemi membawa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang badai.

Topan tersebut mencapai daratan di wilayah Yilan dengan kecepatan angin hingga 205 kilometer per jam.

Kecepatan angin tersebut setara dengan badai besar Kategori 3 di Benua Atlantik.

Sebelum menerjang daratan Taiwan, Topan Gaemi menguat di perairan Pasifik yang suhunya mencapai titik terhangat yang pernah tercatat.

Topan ini menguat hingga 96 kilometer per jam selama periode 24 jam, jauh melampaui prediksi intensifikasi cepatnya yang hanya 56 kilometer per jam.

Para ilmuwan telah menemukan, lautan yang lebih panas yang disebabkan oleh krisis iklim menyebabkan badai menguat lebih cepat.

Topan tersebut diperkirakan menerjang pantai timur laut Taiwan pada Rabu sore (24/7/2024).

Akan tetapi, topan membelok dari jalurnya yang diperkirakan melewati medan pegunungan Taiwan.

Topan tersebut membentuk putaran di lepas pantai, dekat garis pantai Hualien selama enam jam sebelum mencapai daratan sekitar tengah malam.

Kota Hualien, menjadi wilayah yang paling parah dilanda badai, selama delapan jam.

Kota terpadat di Taiwan timur itu dihantam angin berkecepatan lebih dari 160 kilometer per jam, gelombang badai, dan hujan deras.

Total curah hujan mencapai 300 milimeter di banyak lokasi, dengan curah hujan lebih dari 500 meter di daerah pegunungan.

Pembelokan jalur topan tersebut disebabkan oleh pegunungan yang mengganggu medan angin badai.

Fenomena ini telah berkali-kali terjadi di Taiwan selama 60 tahun terakhir.

Oleh karena itu, Taiwan memiliki rekam jejak yang baik dalam menghadapinya, terutama di kota-kotanya.

Populasi yang lebih berisiko cenderung berada di daerah terpencil dan pegunungan, terutama di sisi timur pulau.

(mg/mardliyyah)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan