Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Eks Jenderal Israel Cemaskan Serangan Susulan Houthi ke Tel Aviv: Mungkin Drone Itu Hanya Permulaan

Publik Israel menilai serangan pesawat tak berawak Yaman di Tel Aviv sebagai kegagalan signifikan.

Kolase Tribunnews
Sebuah drone yang dilepaskan Houthi meledak di Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) pagi. Publik Israel cemas serangan-serangan lain akan menyusul. 

“Jatuhnya UAV di Tel Aviv menjadi bukti lebih lanjut bahwa pemerintah ini tidak mengetahui dan tidak dapat memberikan keamanan kepada warga Israel. Mereka yang kehilangan pencegahan di utara dan selatan juga kehilangan pertahanan di jantung Tel Aviv,” kata pemimpin oposisi Israel dan mantan perdana menteri Yair Lapid melalui X.

Sumber Yaman mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa drone tersebut memiliki kapasitas gangguan dan infiltrasi modern dan “operasinya tidak akan berhenti.”

Saat mengumumkan serangan pada hari Jumat, juru bicara militer Yaman Yahya Saree menyatakan Tel Aviv sebagai “zona tidak aman dan target utama dalam jangkauan senjata kami.”

Dia mengungkapkan bahwa Sanaa memiliki “sekumpulan sasaran di Palestina yang diduduki, termasuk sasaran militer dan keamanan yang sensitif, dan dengan bantuan Allah, akan terus menyerang sasaran-sasaran ini sebagai respons terhadap pembantaian musuh dan kejahatan sehari-hari terhadap saudara-saudara kita di Gaza.”

Bagaimana drone bisa tidak terdeteksi?

Media Israel mengungkap informasi intelijen tentang alasan keberhasilan drone yang diluncurkan kelompok Ansarallah Houthi dari Yaman mencapai Tel Aviv.

Drone disebut terbang menggunakan rute baru, melambung, mulai dari Yaman,  bergerak melalui Sudan dan Libya, lalu ke Mesir.

Dari sana, drone lalu terbang ke ke Laut Mediterania untuk kemudian melintas jauh ke wilayah Israel.

Dikatakannya, drone tersebut membawa hulu ledak yang sangat kecil, sehingga dapat membawa banyak bahan bakar untuk meningkatkan jangkauan penerbangan.

Dia menjelaskan, tentara AS mendeteksi 5 drone yang diluncurkan dari Yaman, dan hanya mampu mencegat 4 drone.

Laporan menunjukkan kalau Israel diberitahu bahwa drone kelima sedang dalam perjalanan dan dilacak menggunakan sistem pemantauan.

Di waktu yang bersamaan, sejumlah drone dilepaskan kelompok pejuang muslim Syiah di Irak.

Diduga ini untuk mengalihkan perhatian sistem pencegat, baik Amerika maupun Israel.

Strategi ini berhasil. Sistem pertahanan udara Israel lebih fokus mendeteksi pergerakan drone dari Irak.

Sedangkan, drone Houthi jutstru oleh Angkatan Udara Israel diklasifikasikan sebagai target yang tidak mengancam, dan tidak ada sirene yang dibunyikan.

"Hal ini menunjukkan bahwa Houthi telah memperbarui drone tersebut dengan hulu ledak kecil, dan drone tersebut membawa 5 hingga 7 kilogram bahan peledak, bukan 18 kilogram seperti biasanya dalam pawai Houthi," ungkap laporan tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved