Konflik Palestina Vs Israel
Misi Houthi Dalam Setahun Punya Rudal Hipersonik Bisa Jangkau Eropa, Target Saingi Nuklir AS
Brigjen Houthi Ansar Allah Aziz Rashed mengancam Eropa dan Amerika bahwa Houthi akan memiliki rudal jelajah lintas samudra hingga saingi nuklir AS
Mengutip PressTV, juru bicara kementerian, Nasser Kan'ani, menyampaikan pernyataan tersebut dalam postingannya pada Minggu malam di platform media sosial X.
“Serangan yang dilakukan oleh rezim Zionis yang melakukan pembunuhan bayi terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina) di Jalur Gaza sekali lagi mengungkap sisi gelap dan tersembunyi dari Barat yang mengklaim diri mereka kepada seluruh dunia,” katanya.
Komentar Kan'ani muncul setelah pasukan Israel menargetkan sekolah UNRWA di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, pada Minggu (14/7/2024).
Serangan itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai 80 lainnya.
“Sebuah rezim yang memulai kehidupan tercelanya dengan pendudukan, pembantaian, pembunuhan, pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak, dan penghancuran rumah warga Palestina tidak dapat diharapkan untuk berperilaku manusiawi berdasarkan norma-norma internasional, karena rezim tersebut didasarkan pada kejahatan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Kan'ani menambahkan, “Namun, kenyataan yang disesalkan adalah diam dan tidak adanya tindakan dari pemerintah Barat dan Eropa yang mengklaim [menjadi pendukung] moralitas, hukum dan hak asasi manusia.”
Pejabat Iran tersebut mengatakan meskipun tingginya tingkat kejahatan dan kebiadaban Israel, para pendukung Israel di Barat masih menipu opini publik dan bermain-main dengan kata-kata.
“Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang mendukung rezim Zionis, serta rezim itu sendiri, adalah pihak yang kalah dalam perang di Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Kan'ani menyimpulkan dengan menambahkan, “Mereka tidak hanya kalah perang, tapi juga moralitas dan kehormatan manusia.”
Serangan Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan 38.584 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan menyebabkan 88.881 lainnya terluka.
(Tribunnews.com,/ Chrysnha, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.