Siapa Sir Keir Starmer, perdana menteri baru Inggris setelah Partai Buruh menang Pemilu 2024?
Partai Buruh secara resmi telah memenangkan Pemilihan Umum Inggris 2024, setelah meraih lebih dari setengah kursi di parlemen. Hasil…
Pada 2016, 51,89% rakyat Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa dalam referendum. Inggris akhirnya keluar dari Uni Eropa pada 31 Januari 2020.
Inggris juga menghadapi sejumlah tantangan baru-baru ini: perekonomian membutuhkan waktu lama untuk bangkit setelah pandemi, inflasi menunjukkan tanda-tanda penurunan dalam beberapa bulan terakhir, gelombang besar imigran yang mencoba memasuki negara itu, dan sistem kesehatan masyarakat yang menghadapi krisis besar sehingga menyebabkan antrean panjang perawatan darurat.
Pemilu tahun ini menandai titik balik politik yang besar di negara ini.
Inggris telah diperintah oleh Partai Konservatif sejak 2010. Mereka awalnya berkoalisi dengan Partai Liberal Demokrat dan dengan mayoritas parlemen sejak 2015.
Sudah ada lima perdana menteri dalam 14 tahun pemerintahan partai ini, yaitu David Cameron, Theresa May, Boris Johnson, Liz Truss, dan Rishi Sunak.
Apa yang menjadi kekhawatiran rakyat Inggris?
Menurut data dari perusahaan jajak pendapat YouGov, kekhawatiran utama para pemilih berkisar pada isu ekonomi, imigrasi, perawatan kesehatan, dan perumahan.
Isu ekonomi telah memainkan peran sentral dalam pemilu kali ini.
Para analis meyakini bahwa Sunak membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum karena dia percaya bahwa ekonomi Inggris telah membaik pada saat itu. Dia juga meyakini bahwa ini dapat menguntungkan partainya di tempat pemungutan suara, yang ternyata tidak terjadi.
Sejak pandemi berakhir, Inggris menghadapi krisis biaya hidup akibat inflasi yang mencapai level tertinggi dalam empat dekade terakhir.
Pertumbuhan tahunan ekonomi Inggris terus berada di bawah 1%, dan belakangan ini Inggris menghadapi resesi.
Namun pada pekan ketika Sunak mengumumkan pemilu, inflasi Inggris dilaporkan berada di level terendah dalam tiga tahun terakhir.
“Hari-hari yang lebih baik sudah tampak di depan mata, tapi itu hanya bisa terwujud kalau kita menindaklanjuti rencana-rencana untuk meningkatkan keamanan ekonomi dan kesempatan bagi semua,” kata Sunak saat berkampanye.
Partai Konservatif mengkampanyekan bahwa langkah-langkah mereka penting dalam menavigasi ekonomi menghadapi guncangan global yang terjadi secara beruntun - pandemi, perang di Ukraina, dan inflasi.
Pemerintah Inggris merespons situasi ini dengan memberi subsidi serta insentif untuk bisnis dan pekerja.
Di sisi lain, kelompok buruh mengaitkan sebagian masalah perekonomian negara dengan tata kelola Partai Konservatif, terutama karena sejumlah kebijakan mengenai anggaran diumumkan saat pemerintahan singkat Liz Truss.
Sunak dan Partai Konservatif telah berjanji untuk mengurangi pegawai negeri yang diharapkan dapat menambah pemotongan pajak dan meningkatkan perekonomian.
Sementara Partai Buruh mengusulkan rencana investasi dalam negeri berkelanjutan untuk mendorong perekonomian. Ini mirip dengan apa yang dilakukan Presiden AS Joe Biden setelah memenangkan pemilu AS.
Menurut pemikiran Keir Starmer, pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari rencana ini akan meningkatkan pendapatan sehingga pemerintah bisa mengeluarkan uang lebih banyak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.