Konflik Palestina Vs Israel
Menteri Pertahanan Israel: Tank yang Tinggalkan Rafah Mampu Bergerak Sampai ke Litani di Lebanon
Pernyataan Yoav Gallant mengindikasikan Israel mengerahkan divisi tempur yang sudah kelelahan perang di Gaza untuk ke Lebanon menghadapi Hizbullah
"Hal ini terjadi karena kondisi ekonomi sulit yang dialami pendudukan Israel akibat perang mereka di Gaza," lapornya.
Dalam laporan lainnya, tentara cadangan Israel terpaksa menjual senjata dan peralatan militer mereka untuk mendapatkan uang.
"Mereka kekurangan sumber keuangan akibat agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang sangat mempengaruhi kondisi kehidupan tentara Israel," kata laporan tersebut.
Laporan tersebut mengindikasikan telah terjadi kekurangan peralatan tempur di pasar-pasar Israel sejak Oktober lalu, yang mendorong sejumlah kelompok untuk menjual peralatan militer Israel.
Baca juga: Tak Lagi Diistimewakan, Yahudi Ortodoks Kini Wajib Ikut Dinas Militer Israel
Kelompok-kelompok itu dipimpin oleh tentara cadangan Israel, yang memiliki akses terhadap senjata dan peralatan militer tempur.
Mereka menawarkan peralatan tersebut untuk dijual kepada individu yang membutuhkannya.
Partisipasi Tentara Israel Menurun
Pakar militer, purnawirawan Mayor Jenderal Wassef Erekat, berpendapat kabar penolakan tentara cadangan Israel untuk bertugas kembali ke Jalur Gaza adalah cerminan dari kenyataan di lapangan.
Menurutnya, perlawanan faksi-faksi Palestina terbukti mampu menghadapi Israel dan melemahkannya.
"Ketika tentara cadangan Israel dipanggil untuk berpartisipasi dalam perang di Jalur Gaza, tingkat partisipasi mencapai 120 persen, namun sekarang, setelah lebih dari 263 hari, tingkat partisipasi telah menurun hampir setengahnya," kata pakar itu kepada Al Jazeera.
Ia berpendapat, itu adalah pukulan bagi tentara Israel secara umum, termasuk menguras tenaga dan psikologis tentara Israel.
Israel Menyerang Lebanon Paruh Kedua Juni
Israel mengklaim akan memulai operasi ofensif di Lebanon pada paruh kedua bulan Juli, kecuali Hizbullah menghentikan serangan-serangannya ke wilayah pendudukan, Bild Jerman melaporkan pada Senin (1/7/2024), mengutip sumber-sumber diplomatik.
Kelompok Perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah berulang kali mengatakan kalau mereka tidak akan menghentikan serangannya kecuali Israel mengakhiri agresi genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca juga: Hari yang Berat Bagi Tentara Israel, IDF Tumbang di Rafah, Tewas di Tulkarm, Hancur di Golan
Lebanon dan Israel telah berperang sejak 8 Oktober, menyusul operasi Banjir Al Aqsa dan pemboman intensif pasukan pendudukan di Gaza, yang menyebabkan Hizbullah meluncurkan front dukungan bagi rakyat Palestina.
Terlepas dari dukungan Amerika Serikat terhadap Israel, pemerintahan Biden dengan tegas mendesak pasukan pendudukan untuk tidak berperang dengan Lebanon, karena hal itu akan menjadi bencana besar bagi kedua belah pihak dan berpotensi memicu perang regional.
Baca juga: Eks-Mossad: Israel Lumpuh Jika Perang Total Lawan Hizbullah, Tel Aviv Terbakar Seperti Kiryat Shmona

(oln/khbrn/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
---|
Netanyahu Klaim Handphone, Obat-obatan, Makanan, Tomat, Semua Buatan Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.