Konflik Palestina Vs Israel
Ladang Perang Baru Sasaran Rudal, Jarak Israel ke Lebanon Sejauh Jakarta ke Salatiga
Potensi perang jarak jauh di ladang baru Lebanon setara jarak Jakarta-Salatiga, Israel vs Hizbullah semakin panas
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan fase pertempuran melawan Hamas di Gaza saat ini sedang mereda.
Pihaknya membuka peluang bagi Israel untuk mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasan utara Israel untuk menghadapi kelompok militan Hizbullah Lebanon, seperti yang diungkap pada Minggu (23/6/2024).
Diketahui, Israel utara dengan lokasi konfik di Lebanon selatan sebenarnya merupakan wilayah perbatasan.
Maka seringkali konflik yang terjadi selama ini dilangsungkan dengan baku tembak serangan darat.
Namun tak menutup kemungkinan serangan udara atau rudal jarak jauh menjadi salah satu strategi untuk melakukan agresi militer.
Diketahui jarak pusat Israel dengan Lebanon sekitar 480 kilometer.
Hal ini sama dengan jarak Jakarta ke Salatiga jika ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Potensi konflik dengan serangan jarak jauh ini bisa terjadi apalagi Hizbullah memiliki persenjataan mumpuni.
Satu di antaranya adalah rudal jarak jauh Fateh-110 yang dikenal mampu menempuh target sasaran hingga 500 kilometer.

Adapun ancaman Netanyahu sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah berpotensi semakin mendekati perang.
Netanyahu juga mengisyaratkan, perang sengit di Gaza belum akan berakhir.
Baca juga: Kolaborasi Houthi Irak Bombardir Kapal Israel di Laut Merah Ubah Pelabuhan Haifa Bak Neraka
Pemimpin Israel mengatakan dalam sebuah wawancara TV, meskipun tentara hampir menyelesaikan serangan daratnya saat ini di kota Rafah di Gaza selatan, tidak berarti perang melawan Hamas telah berakhir.
Namun dia mengatakan mengurangi jumlah pasukan yang dibutuhkan di Gaza, sehingga akan menambah jumlah pasukan untuk melawan Hizbullah.
“Kami akan memiliki kemungkinan untuk memindahkan sebagian pasukan kami ke utara, dan kami akan melakukan itu,” katanya kepada Channel 14 Israel, dikutip dari scrippsnews.
“Pertama dan terpenting, untuk pertahanan,” tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.