Jumat, 3 Oktober 2025

Putu Rudana Ungkap Namibia Ingin Belajar Teknologi Air dan Pangan dari RI

Ketua Delegasi BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana mengungkapkan niat Namibia yang ingin belajar teknologi air dan Pangan dari Indonesia.

Editor: Wahyu Aji
istimewa
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana dengan Hon. Lukas Sinimbo Muha. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Delegasi Kunjungan Diplomasi Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengungkapkan niat Namibia yang ingin belajar teknologi air dan Pangan dari Indonesia.

Putu menuturkan pihaknya siap menjembatani potensi kerjasama berbagai bidang antara Indonesia dengan Namibia

Putu menyampaikan hal tersebut saat melaksanakan kunjungan kerja bersama anggota BKSAP ke Namibia, Afrika pada 2 sampai 8 Juni 2024.

Setelah diterima secara resmi oleh Ketua National Assembly Namibia, delegasi BKSAP kemudian diterima oleh Chairperson of National Council, Hon. Lukas Sinimbo Muha di National Council Building, Windhoek, Khomas Region, Namibia

Ikut mendampingi, Duta Besar RI untuk Namibia, Wisnu Edi Pratignyo.

Putu menyampaikan ada beberapa hal yang dibahas di antaranya ketahanan pangan (food security), ketahanan air (water security), pertanian, perikanan, pendidikan, dan kebudayaan. 

Menurut dia, Namibia dengan iklim yang sangat berat menyebabkan terjadinya kekeringan yang parah dan terbatasnya sumber air.

Maka dari itu, Legislator asal Bali ini mengatakan, Namibia ingin sekali belajar kepada Indonesia tentang menjaga ketahanan pangan, ketahanan air secara berkelanjutan untuk memberikan layanan akses air bersih bagi masyarakat Namibia

Karena menurutnya, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari kepulauan serta cukup mampu mengelola air dengan kearifan lokal yang dimiliki. 

Terlebih, Indonesia baru saja menjadi tuan rumah Forum Air Dunia (World Water Forum) ke-10 di Bali Tahun 2024. 

Forum tersebut menghasilkan komitmen dimana parlemen dunia akan membentuk jaringan kaukus air dan mengarustamakan berbagai kerjasama untuk menjaga ketahanan air.

“Namibia tidak memiliki banyak sumber air. Oleh karena itu Namibia ingin belajar kepada Indonesia tentang menjaga ketahanan air, agar bisa mengakses air bersih bagi masyarakat secara mandiri. Dan bersama mencari solusi untuk mewujudkan teknologi air,” jelas Anggota biro Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk komite Pembangunan Keberlanjutan ini.

Menurut Putu, selain ketahanan air, sektor pertanian, perikanan dan pendidikan juga sangat penting bagi Namibia
Sejak 2009, Indonesia dan Namibia sudah bekerja sama di sektor pertanian melalui Universitas UGM dan Universitas Namibia.

"Universitas Gajah Mada (UGM) sudah sepakat dengan Kementerian Pertanian Namibia untuk menjajaki peluang kerja sama dalam pengembangan dan produksi benih tanaman pangan yang sesuai dengan kondisi lahan kering dan cuaca Namibia untuk mendukung kebijakan Namibia dalam program ketahanan pangan dan swasembada. Perluasan kerjasama antara UGM dan Namibia juga terus dilakukan di bidang perbenihan, vaksin, dan kolaborasi program KKN,” katanya.

Selanjutnya, Putu mengatakan dalam pertemuan tersebut juga dibahas peningkatan konektivitas pergerakan barang agar Namibia bisa menjadi salah satu hub untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke Afrika, serta peningkatan wisatawan Indonesia ke Afrika.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved