Sabtu, 4 Oktober 2025

Apakah pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK bakal mengungkap di mana buronan Harun Masiku disembunyikan?

Pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) - di tengah perburuan buronan Harun Masiku yang…

BBC Indonesia
Apakah pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK bakal mengungkap di mana buronan Harun Masiku disembunyikan? 

Setelah KPU menolak, Saeful Bahri yang disebut sebagai kader PDIP sekaligus orang kepercayaan Hasto menghubungi eks anggota Bawaslu Agustiani Tio, sehingga bisa mengenal komisioner KPU Wahyu Setiawan.

"Pada intinya Saeful Bahri meminta tolong terdakwa II [Agustinus Tio] untuk menyampaikan kepada terdakwa I [Wahyu Setiawan] selaku anggota KPU yang memiliki kewenangan antara lain menerbitkan keputusan KPU terkait hasil pemilu..."

"Agar dapat mengupayakan persetujuan KPU terkait penggantian caleg DPR RI di Dapil Sumsel I dari Riezky Aprilia kepada Harun Masiku," sebut jaksa KPK, Takdir Suhan di pengadilan Tipikor, Kamis (28/5/2020).

Wahyu Setiawan disebut meminta meminta duit Rp900 juta untuk mengegolkan Harun Masiku, melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) di KPU.

Wahyu juga diduga menerima Rp200 juta dan Rp400 juta dalam bentuk Dollar Singapura dari Saeful Bahri dan Donny Tri Istiqomah, melalui orang kepercayaannya, Agustiani Tio.

KPK kemudian melakukan operasi tangkap tangan atau OTT pada 8 Januari 2020. Ada delapan orang yang ditangkap dalam operasi senyap itu.

Namun, Harun Masiku berhasil lolos alias kabur hingga saat ini.

Apakah pemeriksaan Hasto bakal mengungkap keberadaan Harun Masiku?

Sejumlah pegiat antikorupsi ragu KPK serius menangkap Harun Masiku yang sudah empat tahun masuk dalam daftar pencarian orang.

Mantan penyidik KPK, Praswad Nugraha, mengatakan pemeriksaan terhadap Hasto yang diklaim ditujukan untuk mencari keberadaan Harun sebagai sandiwara atau gimik semata.

Sebab jika KPK betul-betul serius ingin menangkap buronan itu bisa langsung dilakukan dengan cepat dengan perangkat yang dimiliki.

"Sekarang kita seperti dipertontonkan gimik-gimik, tontonan pemeriksaan, ada mahasiswa diperiksa, Hasto hari ini diperiksa. Saya pikir kalau mau ditangkap, tangkap saja. Jangan seolah-olah menunjukkan upaya keseriusan tapi lagi-lagi hasilnya nihil," ungkap Praswad kepada BBC News Indonesia, Senin (10/06).

"Ini kan kasus yang terang benderang, kalau Harun Masiku kabur lalu kenapa Hasto tidak diperiksa saat dia kabur? Kenapa harus hari ini?"

"Jadi pertanyaannya KPK serius atau tidak serius? Bukan bisa atau tidak bisa."

Praswad bilang, sedari awal kepemimpinan Firly Bahuri hingga sekarang tidak terlihat keseriusan KPK menangkap Harun.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved