Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah Ubah Taktik Jelang Invasi Israel ke Lebanon: Barak Militer IDF di Perbatasan Disapu Rudal

Pola serangan yang lebih intensif ke barak-barak dan pos-pos militer IDF menandai perubahan taktik Hizbullah jelang invasi yang sudah digemakan Israel

X/Telegram/Hizbullah
Cuplikan video yang dirilis oleh media Hizbullah memperlihatkan drone Hizbullah menghantam situs militer Israel di kota Hurfish, Israel utara (wilayah Palestina yang diduduki) pada Rabu (5/6/2024). 

Bahkan, dia yakin akan kemampuan tentaranya untuk dalam misi apa pun untuk melawan Hizbullah yang didukung Iran itu.

“Kami tidak akan beristirahat sejenak dan terus melawan dengan keberanian dan kebajikan hingga misi selesai, mengembalikan keamanan dan perasaan aman di utara. Tanggung jawab itu sudah jelas dan berada di pundak kita,” katanya menambahkan.

Sementara itu, Hizbullah makin menggencarkan serangannya.

Sehari sebelumnya Hizbullah menyerang Kota Hurfeish di Israel utara. Dalam serangan itu ada dua pesawat tanpa awak yang meledak dan menewaskan sersan Israel bernama Refael Kauders.

Para pejabat senior Israel menyebut konflik antara Hizbullah dan Israel barangkali bisa diselesaikan dengan suatu perjanjian.

Namun, mengakui bahwa konflik itu terkait langsung dengan situasi di Gaza saat ini.

Sepanjang tidak ada perjanjian atau kesepakatan di Gaza, konflik Israel-Hizbullah akan terus terjadi.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pejabat senior Hizbullah dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari Selasa pekan ini Wakil Sekjen Hizbullah Naim Qassem menyebut konflik di perbatasan Lebanon-Israel terkait dengan Gaza.

Baca juga: Hizbullah Aktifkan Sistem Pertahanan Udara Buatan Iran, Rudal Sayyad Paksa F-16 Israel Putar Haluan

“Kita menerima ancaman dalam beberapa bulan terakhir, dan respons kita ialah bahwa front Lebanon terkait dengan Gaza. Laporan tentang penarikan pasukan Radwan dari perbatasan tidak benar,” kata Qaseem.

Dia turut menyinggung usulan gencatan senjata di Gaza dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Menurut Qaseem, proposal itu mengandung keberpihakan dan punya kaitan dengan Pilpres AS mendatang.

“Tidak ada keputusan serius dari AS untuk menghentikan perang yang dikobarkan Israel di Gaza,” katanya.

Sementara itu, pejabat Hizbullah yang bernama Mohammad Raad berujar bahwa “kemenangan Gaza adalah pertahanan Lebanon”.

“Mereka yang tidak melihat dampak peran kita dalam situasi itu, tidak melihat peta dengan tepat, dan tidak memahami pentingnya pertempuran itu,” ujar Raad menjelaskan.

Adapun pemimpin Hizbullah yang bernama Hassan Nasrallah sebelumnya telah menyatakan bahwa Hizbullah makin kuat.

“Front perlawanan ini makin besar, luas, dan kuat daripada sebelumnya. Kita menyongsong kemenangan yang sudah jelas di depan. Ini hanya perkara waktu,” kata Nasrallah.

(oln/memo/khbrn/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan