Senin, 29 September 2025

Tentara Myanmar membakar tato dan memberikan urine kepada para tahanan untuk diminum

Para saksi mata berkata kepada BBC bahwa tentara Myanmar menyiksa dan membunuh puluhan pria di Negara Bagian Rakhine.

BBC Indonesia
Tentara Myanmar membakar tato dan memberikan urine kepada para tahanan untuk diminum 

Puluhan pria diikat, ditutup matanya, dan beberapa dibawa pergi dalam truk untuk diinterogasi lebih lanjut. Banyak dari mereka belum kembali hingga kini.

"Mereka sangat haus, berdiri sepanjang hari di bawah sinar matahari, dan meminta air. Namun tentara tersebut buang air kecil di botol air dan memberikannya kepada para pria tersebut," kata perempuan tersebut kepada BBC.

Dia mengatakan dia mendengar "banyak suara tembakan", namun tidak melihat siapa yang ditembak "karena kami harus menundukkan kepala".

"Saya tidak berani melihat. Mereka memanggil seseorang yang berdiri di dekat saya. Lalu saya mendengar suara tembakan. Dia tidak pernah kembali."

Dia menangis sepanjang waktu karena dia khawatir terhadap suami dan putranya: "Saya tidak tahu apakah mereka hidup atau mati. Saya berdoa untuk mereka, 'Buddha, tolong selamatkan mereka'."

Para penyintas mengatakan mereka mendengar tentara meminta sekop untuk menguburkan jenazah. Mereka bilang ada yang jelas-jelas mabuk.

Lebih dari 100 serdadu diyakini telah menyerbu Desa Byai Phyu, yang terletak di luar Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine, pada Rabu (05/06).

Sittwe, yang dihuni sekitar 200.000 penduduk, memiliki sebuah pelabuhan dan bandara besar. Kota itu adalah salah satu dari sedikit benteng militer Myanmar yang tersisa.

Namun lokasi para pemberontak cukup dekat dengan kota itu dan mereka mendapat simpati dari sebagian besar penduduk etnis Rakhine.

Pria bertato yang menunjukkan dukungan terhadap Tentara Arakan menjadi sasaran perlakuan kasar, kata penduduk setempat.

Salah satu saksi mata mengatakan para tentara memotong kulit yang bertato, menuangkan bensin ke dalamnya dan membakarnya.

Saksi mata lainnya teringat seorang perwira militer yang mengatakan kepada penduduk desa bahwa dia datang dari pertempuran di Negara Bagian Shan untuk membalas dendam.

Negara Bagian Shan terletak di bagian utara Myanmar dan di sana militer menderita pukulan besar akhir tahun lalu.

Jika militer Myanmar kehilangan Negara Bagian Rakhine yang berada di dekat perbatasan dengan Bangladesh, itu akan menjadi salah satu penghinaan terbesar terhadap angkatan bersenjata - yang mendominasi Myanmar sejak kemerdekaan pada 1948.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan