Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Izinkan Ukraina Serang Wilayah Musuh: Rudal ATACMS dan Patriot Sah Ditembakkan ke Rusia

Sistem pertahanan udara sumbangan AS dengan daya jelajah tinggi seperti ATACMS, Patriot dan HIMARS sah ditembakkan ke wilayah Rusia.

Penulis: Hendra Gunawan
Lockheedmartin
Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) buatan AS. AS mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia, dengan demikian rudal ini disahkan diluncurkan untuk menghancurkan infrastruktur pertahanan di Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM -- Babak baru peperangan Ukraina-Rusia dimulai. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (30/5/2024) akhirnya mengizinkan Ukraina menyerang wilayah Rusia menggunakan senjata buatan negeri Paman Sam.

The New York Times mengabarkan, bahwa halini menjadi pertama kalinya, seorang presiden AS memberi izin sebuah negara menyerang pusat komando, pangkalan rudaldan senjata secara terbatas ke wilayah negara musuh yang memiiki senjata nuklir.

Dengan demikian, sistem pertahanan udara sumbangan AS dengan daya jelajah tinggi seperti ATACMS, Patriot dan HIMARS sah ditembakkan ke wilayah Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-827: Swedia Donasikan Pesawat Pengintai ASC 890 ke Ukraina

Keputusan Biden tersebut dilakukan setelah adanya desakan dari sejumlah pejabat AS dan para sekutunya di Eropa.

Meski demikian, pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa kewenangan menyerang Rusia tersebut dilakukan hanya untuk membela diri.

Saat ini serangan masif Rusia mendesak pasukan Ukraina yang terus mundur di wilayah Kharkiv (Kharkov), kota terbesar kedua di Ukraina.

Presiden Volodymyr Zelensky meminta diberi kewenangan menyerang Rusia untuk melindungi Kharkiv dan sekitarnya. Pasalnya pasukan Ukraina telah kepayahan diserang oleh pasukan Vladimir Putin dengan jumlah personel dan senjata yang lebih banyak.

Rusia juga menggunakan penyerangan udara yang sulit diantisipasi oleh Ukraina, ratusan drone, roket dan rudal diluncurkan setiap haridi wilayah Donbass.

“Presiden baru-baru ini mengarahkan timnya untuk memastikan bahwa Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasok AS untuk tujuan kontra-tembakan di wilayah Kharkiv sehingga Ukraina dapat membalas pasukan Rusia yang menyerang atau bersiap menyerang mereka,” seorang pejabat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Baca juga: Kirim Pasukan ke Ukraina dan Serang Rusia Pakai Senjata NATO, Menlu Hongaria: Ide UE Semakin Gila

“Kebijakan kami sehubungan dengan pelarangan penggunaan ATACMS atau serangan jarak jauh di dalam Rusia tidak berubah,” lanjut pernyataan itu, mengacu pada sistem artileri, yang diberikan kepada Ukraina, yang memiliki kemampuan untuk menjangkau jauh ke dalam wilayah Rusia.

Di dalam Gedung Putih, pertimbangan Biden dilakukan secara tertutup dan hanya diketahui oleh sekelompok kecil pembantunya.

Namun The New York Times mengungkapkan pekan lalu bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken baru saja kembali dari perjalanan serius ke Kiev dan secara pribadi mengatakan kepada presiden bahwa larangannya selama 27 bulan terhadap penembakan senjata Amerika ke wilayah Rusia kini menempatkan sebagian dari Ukraina dalam bahaya.

Dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Prancis dan AS dilaporkan tengah menggelar latihan tempur arteri di kawasan Laut Hitam di Capu Midia, yang dijuluki Eagle Royal 23. Dengan menerjunkan 350 pasukan beserta Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS) buatan AS. Latihan tempur tersebut digelar dengan tujuan untuk menguji sistem pertahanan sayap timur aliansi 30 negara itu.
Dua anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yakni Prancis dan AS dilaporkan tengah menggelar latihan tempur arteri di kawasan Laut Hitam di Capu Midia, yang dijuluki Eagle Royal 23. Dengan menerjunkan 350 pasukan beserta Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan Sistem Roket Peluncuran Ganda (MLRS) buatan AS. Latihan tempur tersebut digelar dengan tujuan untuk menguji sistem pertahanan sayap timur aliansi 30 negara itu. (HO)

Rusia, katanya, mengeksploitasi larangan presiden dan melancarkan serangan terus-menerus dari tempat yang aman di dalam perbatasan Rusia.

Desakan Prancis dan Jerman

Sebelumnya pemimpin Prancis dan Jerman menyataan bahwa Ukraina harus diizinkan menggunakan senjata mereka menyerang sasaran di Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Selasa, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah merelakan senjata bantuan mereka termasuk rudal jarak jauh ditembakkan ke wilayah negeri invader tersebut.

Macron mengatakan bahwa Ukraina punya hak membela diri.

“Tanah Ukraina diserang dari pangkalan-pangkalan di Rusia. Jadi bagaimana kita menjelaskan kepada Ukraina bahwa kita harus melindungi kota-kota ini dan pada dasarnya semua yang kita lihat di sekitar Kharkiv saat ini, jika kita memberitahu mereka bahwa kita tidak diperbolehkan untuk mencapai titik di mana rudal tersebut berada. dipecat?,” kata Macron selama kunjungannya ke Schloss Meseberg di Brandenburg, Jerman dikutip dari CNN.

Rudal Patriot
Rudal Patriot (Anthony Sweeney/U.S. Army Europe)

“Kami pikir kami harus mengizinkan mereka untuk menetralisir situs militer tempat rudal ditembakkan dan, pada dasarnya, situs militer tempat Ukraina diserang,” lanjut Macron.

Namun Macron menambahkan bahwa mereka tidak boleh membiarkan Ukraina menyerang sasaran lain di Rusia, termasuk sasaran sipil atau militer lainnya.

Sementara Olaf Scholz menggemakan komentar Macron dan mengatakan bahwa Ukraina diizinkan untuk mempertahankan diri selama mereka menghormati persyaratan yang diberikan oleh negara-negara pemasok senjata – termasuk Amerika Serikat – dan hukum internasional.

Menurutnya, Ukraina memiliki segala kemungkinan berdasarkan hukum internasional atas apa yang dilakukannya. Itu harus dikatakan secara eksplisit.

“Saya merasa aneh ketika beberapa orang berpendapat bahwa mereka tidak boleh dibiarkan membela diri dan mengambil tindakan yang sesuai untuk hal ini,” ujar Scholz.

Sekutu Barat Ukraina telah lama memegang kebijakan bahwa senjata yang disumbangkan harus dibatasi penggunaannya di dalam wilayah Ukraina.

Permasalahan ini kontroversial, karena adanya kekhawatiran dari para pemimpin Barat bahwa jika persenjataan mereka digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, hal ini akan meningkatkan kekerasan dan memicu perang yang lebih luas yang melibatkan NATO.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali meminta izin dari sekutunya untuk memperluas penggunaan senjata yang disediakan untuk menyerang wilayah Rusia.

Perkuat Ukraina

Larangan-larangan Barat terhadap Ukraina untuk menyerang wilayah musuh akhirnya dihapus. Kini Ukraina bisa menembus garis pertahanan Rusia.

Senjata-senjata bantuan anggota NATO pun diperkirakan bakal memperkuat pertahanan negara itu. Dan pada musim panas mendatang pesawat tempur F-16 pun akan berdatangan dari para sekutu.

CNN memberitakan bahwa Paris telah mengirimi rudal jelajah SCALP, kembarannya Storm Shadow buatan Inggris yang juga telah dikirim ke Kiev. SCALP ini disumbangkan dari Prancis dengan jumlah yang masih dirahasiakan.

Rudal SCALP memiliki jangkauan hingga 155 kilometer (96 mil) dan membawa hulu ledak penetrasi berdaya ledak tinggi seberat 400 kilogram (881 pon), menurut proyek Ancaman Rudal di Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved