Minggu, 5 Oktober 2025
Deutsche Welle

Triliunan Dolar AS Ongkos Perang Ukraina Beban bagi Negara Barat

Negara Barat harus berutang, menaikkan pajak dan memangkas anggaran sosial untuk membiayai belanja militer yang melonjak sejak invasi…

Deutsche Welle
Triliunan Dolar AS Ongkos Perang Ukraina Beban bagi Negara Barat 

Menurut Rathke, rem utang di Jerman memperkecil ruang gerak Kanselir Olaf Scholz, terutama jika dibandingkan dengan Prancis.

Eropa kewalahan penuhi target NATO

Adapun negara UE lain, yang belum sepenuhnya pulih dari krisis utang Eropa tahun 2011, terpaksa mengorbankan kualitas layanan publik demi berhemat anggaran.

Italia, misalnya, hanya membelanjakan 1,46 persen dari PDB untuk pertahanan tahun ini. Pemerintah di Roma sudah memperingatkan bahwa pihaknya akan sulit memenuhi target NATO sebesar 2 persen pada tahun 2028. Rasio utang terhadap PDB Italia diperkirakan mencapai 137,8 persen tahun ini.

Serupa Italia, Spanyol yang juga dibekap krisis keuangan, dapat membatasi tambahan defisit untuk mendanai belanja militer, yang kemungkinan berkisar antara 0,5 hingga 1,5 persen dari PDB. Tahun lalu, pemerintah di Madrid menaikkan anggaran pertahanannya sebesar 26 persen.

"Krisis utang Eropa memaksa penyesuaian anggaran sebesar 5-7 persen, atau bahkan 10 persen untuk Yunani,” kata Wolff. "Untungnya, pemotongan ini tidak terlalu menyakitkan dibandingkan apa yang harus dialami oleh negara-negara Eropa Selatan.”

Kondisi tersebut berbeda dengan di Swedia, Norwegia, Rumania dan Belanda yang memiliki beban utang lebih rendah.

"Selain kapasitas fiskal dan masalah utang, perdebatan mengenai sumber daya ini juga dipengaruhi oleh perbedaan persepsi terhadap ancaman di seluruh Eropa,” kata Rathke. Tidak heran, jika negara-negara yang berada jauh dari Ukraina kurang memprioritaskan pertahanan dibandingkan negara yang berbatasan langsung atau terletak berdekatan.

Target baru sebesar tiga persen?

Ragam titik konflik di dunia meramalkan kenaikan belanja pertahanan global selama satu dekade ke depan. Target belanja pertahanan NATO sebesar 2 persen pertama kali ditetapkan pada tahun 2014, setelah invasi Rusia di Semenanjung Krimea, Ukraina.

Tahun lalu, pada pertemuan di Lithuania, para pemimpin NATO mengisyaratkan keinginan menambah target belanja militer melampaui dua persen. Jerman, yang saat ini pun kesulitan memenuhi sasaran dua persen, akan menghadapi imbas yang lebih besar terhadap keuangan negara.

rzn/as

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved