Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Diserang Balik Hamas, Israel Sibuk Angkut Puluhan Tentara Zionis yang Bertumbangan di 3 Front

Banyak tentara Israel yang bertumbangan setelah Hamas melancarkan serangan balik ke tiga front di Jalur Gaza.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
AFP
Asap mengepul akibat serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 7 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 

Hal itu membuat sejumlah tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka.

Melalui kanal Telegram, Al-Qassam mengunggah video yang memperlihatkan pejuangnya menargetkan tank Merkava milik Israel.

Pada hari yang sama Al-Qassam juga mengunggah video beberapa operasi militer, termasuk serangan mortir dan serangan terhadap tank Israel lainnya.

“Setelah kaburnya tentara musuh ke rumah jebakan yang disiapkan sebelumnya, rumah itu diledakkan dan pasukan Israel tewas dan terluka,” kata Al-Qassam.

Asap membumbung ke udara setelah pengeboman oleh Israel di Kota Rafah di Gaza Selatan pada 11 Februari 2024.
Asap membumbung ke udara setelah pengeboman oleh Israel di Kota Rafah di Gaza Selatan pada 11 Februari 2024. (AFP/Al Mayadeen)

Sementara itu, dalam operasi lainnya, pejuang Hamas meledakkan bom yang mengguncang pasukan khusus Israel.

Al-Qassam juga menargetkan kendaraan pengangkut tentara Israel di Jabaliya dengan artileri. Serangan ini menewaskan tentara Israel dan melukai lainnya.

Selain itu, Al-Qassam membombardir Kota Ashkelon pada sore hari dengan beberapa roket.

Baca juga: Israel Kesusahan Lawan Hamas, IDF Diminta Kembangkan Senjata yang Tak Diketahui Siapa pun

Seperti Ashkelon, Sderot turut dibombardir dengan roket sebagai balasan atas pembuhan oleh Israel terhadap warga sipil Palestina.

IDF masuk lebih dalam ke Rafah

Pasukan Israel dilaporkan masuk lebih dalam ke Rafah yang berada di Gaza bagian selatan. Israel menganggap Rafah sebagai benteng terakhir Hamas.

Sebelum serangan ke Rafah dilancarkan, ada sekitar 1,1 juta warga Palestina yang berlindung di kota itu.

Namun, kini sudah ada sekitar 300.000 dari mereka yang pergi menyelamatkan diri dari Rafah.

Mesir yang wilayahnya berbatasan dengan Rafah mengecam serangan Israel ke kota itu.

Negara itu ingin bergabung dengan Afrika Selatan yang menggugat Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Gambar selebaran milik Maxar Technologies yang diambil oleh satelit WorldView-1 pada tanggal 7 Mei 2024 menunjukkan pemandangan udara dari sebuah bangunan yang terbakar di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas.
Gambar selebaran milik Maxar Technologies yang diambil oleh satelit WorldView-1 pada tanggal 7 Mei 2024 menunjukkan pemandangan udara dari sebuah bangunan yang terbakar di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (AFP/-)

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus melancarkan kemenangan hingga memenangkan perang.

Namun, di ibu kota Israel, Tel Aviv, ada ratusan warga Israel yang berunjuk rasa di luar markas militer untuk mendesak adanya gencatan senjata agar sandera bisa dipulangkan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel di wilayah itu telah menewaskan lebih dari 35.000 warga Palestina. Sebagian besar di antara mereka adalah wanita dan anak-anak.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved