Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Enam Poin Kontroversial yang Ditolak Israel dalam Perjanjian Gencatan Senjata, Hamas Lapor Iran

Saluran resmi Israel, Kan mengungkapkan poin-poin ketidaksepakatan dalam proposal baru dari sudut pandang Israel, yaitu sebagai berikut:

JN/tangkap layar
SETUJUI SERANGAN DARAT KE RAFAH - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan sudah menyetujui penyerbuan darat tentara Israel (IDF) ke Rafah, Gaza Selatan. 

Enam Poin Kontroversial yang Ditolak Israel dalam Perjanjian Gencatan Senjata, Hamas Lapor Iran

TRIBUNNEWS.COM - Media Ibrani mengungkap enam poin persyaratan yang ditolak oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam perjanjian gencatan senjata yang disetujui oleh gerakan Hamas pada Senin (6/5/2024).

Saluran resmi Israel, Kan mengungkapkan poin-poin ketidaksepakatan dalam proposal baru dari sudut pandang Israel, yaitu sebagai berikut:

Baca juga: Tank-Tank Israel Rebut Kendali Penyeberangan Rafah, Mesir Siaga, Siapkan Semua Skenario Perang

1- Hamas tidak berkomitmen untuk membebaskan 33 tahanan Israel, baik hidup maupun mati.

2- Hamas tidak setuju dengan adanya hak veto Israel terhadap daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan yang dihadirkan oleh gerakan tersebut.

3- Hamas menolak mendeportasi tahanan Palestina yang dibebaskan ke luar Palestina atau ke Jalur Gaza.

4- Hamas setuju untuk membebaskan 3 tahanan Israel setiap minggu, sementara Israel menuntut pembebasan 3 tahanan setiap 3 hari.

5- Hamas mengusulkan agar 3 tahanan Israel pertama dibebaskan pada hari ketiga sejak berlakunya perjanjian tersebut. Ini berarti bahwa tahanan Israel akan tetap berada di tangan mereka sampai akhir tahap pertama perjanjian tersebut.

6- Israel berkomitmen untuk memulai pembicaraan mengenai gencatan senjata permanen pada hari ke-16 tahap pertama, yang ditolak oleh Israel, atau setidaknya oleh Netanyahu secara pribadi.

Pemimpin gerakan Hamas Palestina Ismail Haniyeh berbicara di rapat umum selama kunjungannya ke kota Saida di Lebanon selatan, pada 26 Juni 2022.
Pemimpin gerakan Hamas Palestina Ismail Haniyeh berbicara di rapat umum selama kunjungannya ke kota Saida di Lebanon selatan, pada 26 Juni 2022. (MAHMOUD ZAYYAT / AFP)

Hamas Lapor Iran

Pihak Hamas pada Senin mengatakan kalau kepala Biro Politik, Ismail Haniyeh, melakukan “panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani, dan dengan Menteri Intelijen Mesir, Abbas Kamel.

Lewat percakapan di telepon, Haniyeh memberi tahu mereka persetujuan gerakan Hamas atas proposal mereka mengenai perjanjian gencatan senjata.

Ismail Haniyeh, juga memberi tahu Menteri Luar Negeri Iran melalui telepon tentang persetujuan gerakan tersebut terhadap proposal gencatan senjata yang mereka terima dari para mediator.

Iran menyambut baik pernyataan Hamas.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran Nasser Kan’ani mengatakan gencatan itu bisa menghentikan genosida yang dilakukan Israel di Gaza.

“Republik Islam Iran mendukung rencana yang disampaikan demi mewujudkan hak-hak rakyat Palestina, termasuk penghentian, dengan segera dan permanen, serangan kejahatan rezim Zionis, pencabutan blokade di Gaza, pembebasan warga Palestina yang disandera, dan penarikan pasukan pendudukan Israel secara penuh dan tanpa syarat dari Jalur Gaza serta pembangunan kembali,” kata Kan’ani dikutip dari Nour News.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved