Sabtu, 4 Oktober 2025

Cetak Senjata Lebih Banyak, Dua Anggota NATO Akan Danai Industri Pertahanan di Ukraina

Dua anggota NATO, Denmark dan kanada menyatakan kesiapannya untuk membiayai produksi senjata untuk industry pertahanan di Ukraina.

Editor: Hendra Gunawan
Dokumen Kementerian Pertahanan Ukraina
Tentara Ukraina sedang membawa senjata. Dua anggota NATO, Denmark dan kanada menyatakan kesiapannya untuk membiayai produksi senjata untuk industry pertahanan di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM -- Dua anggota NATO, Denmark dan kanada menyatakan kesiapannya untuk membiayai produksi senjata untuk industry pertahanan di Ukraina.

Dengan pembiayaan tersebut, maka Kiev diperkirakan mampu memproduksi lebih banyak senjata untuk mengusir Rusia dari daerah pendudukan mereka.

Selama ini negara yang dipimpin oleh Volodymyr Zelensky bermasalah dengan kurangnya pasokan senjata, sehingga sering mengalami kekalahan di garis depan.

Baca juga: Rencana Bocor: NATO Diam-diam Rencanakan Beri Bantuan Militer ke Ukraina Rp 1.700 Triliun

Menteri Industri Strategi Oleksandr Kamyshin mengatakan bahwa dua negara tersebut kini telah sepakat membiayai pabrik senjata tersebut.

Kamyshin mengatakan hal itu saat Forum Industri Pertahanan UE-Ukraina, Senin (6/5/2024). Forum tersebut digelar dengan misi mendapatkan tambahan dana bagi Angkatan Bersenjata Ukraina.

Kamyshin mengatakan Ukraina sebenarnya memiliki kapasitas produksi yang cukup besar. Namun selama ini tidak ada kontrak produksi, ia ingin kapasitas tersebut dibiayai oleh dana Eropa.

"Kami memiliki inisiatif, yang kami sebut Zbroryari, dan menurut inisiatif ini, dua negara pertama telah secara sukarela membiayai produksi di Ukraina. Ini adalah Denmark dan Kanada. Kami sedang mencari dana tambahan hari ini untuk memproduksi lebih banyak di Ukraina," tegasnya dikutip dari media Fakty.

Kemampuan non-kontrak dimulai dengan kendaraan lapis baja dan diakhiri dengan sistem sistem tak berawak, udara dan darat.

"Saat ini semua barang ini dapat diproduksi di Ukraina dalam volume yang lebih besar. Ini adalah cara tercepat dan paling benar untuk membantu Angkatan Pertahanan kita," tegas Kamyshin.

Ia menjelaskan perang Rusia-Ukraina saat ini adalah yang terbesar dalam satu generasi. Kebutuhan Angkatan Pertahanan Ukraina lebih besar daripada gabungan kemampuan pertahanan semua negara di dunia bebas.

Baca juga: Presiden Volodymyr Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia

Oleh karena itu, saat ini yang penting bukan sekedar memenuhi kebutuhan militer secara penuh, namun bagaimana memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyediaan tersebut.

Kamyshin mengatakan, secara umum industri pertahanan Ukraina menghadapi tiga tantangan utama.

Pertama: pendanaan, kedua: senjata untuk penembakan terus-menerus dan ketiga: terkait produksi amunisi artileri. Saat ini dunia sedang kekurangan bahan peledak dan bubuk mesiu secara global.

“Segala sesuatunya tidak lagi menjadi masalah bagi kami,” katanya.

Tank pasukan Ukraina menembak posisi musuh di wilayah Donetsk
Tank pasukan Ukraina menembak posisi musuh di wilayah Donetsk (Kementerian Pertahanan Ukraina)

Kerja Sama dengan UE

Di forum yang sama, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, banyak pemerintah dan perusahaan asing terutama Uni Eropa telah bekerja sama dengan mitra mereka di Ukraina. Menurutnya kerja sama tersebut emberikan manfaat yang sangat besar.

Menurutnya, setiap euro yang diinvestasikan pada kemampuan Ukraina untuk memproduksi lebih banyak senjata menghasilkan keamanan yang bermanfaat dan keuntungan finansial bagi mitra-mitra Eropa.

Ia menjelaskan bahwa pendudukan Rusia harus dihentikan dengan kekuatan pertahanan yang ada. Untuk itu, Ukraina dan UE harus bersama-sama memperkuat industri.

Pasukan Ukraina di garis depan bersiap menghadapi serangan Rusia
Pasukan Ukraina di garis depan bersiap menghadapi serangan Rusia (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina via Pravda)

Kuleba juga mengatakan ada tiga komponen yang menjadi sandaran keberhasilan pengembangan industri pertahanan Eropa.

Pertama, penciptaan ruang industri pertahanan bersama dalam kerangka UE, serta negara mitra dan negara kandidat.

"Secara khusus, pertahanan bersama dan ruang industri akan membantu mengatasi masalah yang timbul akibat penggunaan berbagai jenis senjata dan amunisi," kata Kuleba.

Kedua adalah perencanaan jangka panjang, kontrak dan pengadaan. Strategi UE telah mengambil langkah penting ke arah ini, jelasnya.

Yang ketiga adalah penguatan kerja sama antara industri pertahanan Ukraina dan UE. Kuleba menekankan bahwa saat ini Ukraina adalah pusat industri pertahanan Eropa.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved