Konflik Palestina Vs Israel
Gertak Netanyahu, Turki Setop Semua Bisnis dengan Israel, Desak Bantuan Dipermudah Masuk Gaza
Kementerian Perdagangan Turki mengatakan mengatakan pihaknya saat ini telah menghentikan semua ekspor dan impor ke dan dari Israel pada Kamis (2/5/202
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Sejak 7 Oktober 2024, Turki telah mengambil inisiatif untuk menghentikan bentrok di Gaza.
Turki juga ingin adanya gencatan permanen di Gaza dan mewujudkan solusi dua negara.
Tidak hanya itu, Turki juga telah memberikan bantuan secara kepada warga Gaza sejak saat itu.
“Sejak hari pertama, negara kami telah bergegas memberikan bantuan kepada masyarakat Gaza, mengirimkan puluhan ribu ton bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut dengan kapal dan pesawat, terutama makanan, bahan bantuan kesehatan dan medis, mengevakuasi ribuan pasien dan berdiri di samping saudara-saudari Palestina kita di hari-hari sulit ini,” kata kementerian tersebut.
Sayangnya, Israel tetap gencar melancarkan serangan dan mengabaikan upaya Internasional untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza.
"Namun, pembantaian, bencana kemanusiaan dan kehancuran fisik yang disebabkan oleh Israel terus berlanjut, dan pemerintah Israel mengabaikan upaya gencatan senjata internasional dan menghalangi bantuan kemanusiaan," jelasnya.
Oleh karena itu, Turki memutuskan untuk mengentikan semua pengiriman ke Israel.
Saat ini, upaya tersebut sedang dikoordinasikan antara Kementerian Perdagangan Turki dan Kementerian Ekonomi Nasional Palestina untuk memastikan bahwa warga Gaza tidak terkena dampaknya akibat pembatasan ini.
"Kami ingin memastikan bahwa saudara-saudara kita di Palestina yang terpaksa hidup di bawah pendudukan tidak terpengaruh oleh pembatasan ini," jelasnya.
Kemendag Turki juga menegaskan akan terus mendukung warga Palestina.
“Republik Türkiye akan terus mendukung perjuangan saudara-saudara kita di Palestina, seperti yang telah dilakukan hingga saat ini,” tambahnya.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Lebih dari 35.000 warga Palestina telah terbunuh akibat agresi Israel.
Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur.
Sekitar 85 persen penduduk Gaza harus mengungsi akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Turki dan Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.