Konflik Rusia Vs Ukraina
Rudal Rusia Hantam Kota Chernigiv Menewaskan 17 Orang, Zelensky Minta Barat Bantu Pertahanan Udara
Selusin bangunan telah rusak dalam serangan tersebut sementara pejabat lain mengatakan puluhan kendaraan dan fasilitas medis dan pendidikan juga rusak
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Tiga rudal Rusia jatuh di kota bersejarah Ukraina, Chernigiv, pada hari Rabu, menewaskan 17 orang.
Di Chernigiv, seorang warga Olga Samoilenko mengatakan kepada AFP bagaimana ia dan anak-anaknya merunduk di koridor gedung apartemen mereka untuk mencari perlindungan ketika rudal pertama meledak.
"Tetangga kami sudah berada di sana. Kami mulai berteriak agar semua orang tiarap di lantai. Mereka tiarap. Ada dua ledakan lagi. Kemudian kami berlari ke tempat parkir," kata pria berusia 33 tahun itu.
Jumlah korban tewas resmi bertambah menjadi 17 orang pada siang hari, sementara layanan darurat mengatakan bahwa 60 orang - termasuk tiga anak - telah terluka.
Walikota Oleksandr Lomako mengatakan, lebih dari selusin bangunan telah rusak dalam serangan tersebut sementara pejabat lain mengatakan puluhan kendaraan dan fasilitas medis dan pendidikan juga rusak.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-785: Paket Bantuan AS Buat Zelensky Mulai Terlihat
Seorang polisi wanita berusia 25 tahun yang sedang cuti sakit termasuk di antara mereka yang tewas setelah mengalami cedera pecahan peluru yang parah, demikian diumumkan menteri dalam negeri.
Wartawan AFP yang berada di lokasi kejadian melihat seorang mayat ditarik dari reruntuhan dan sebuah bangunan hotel berlantai delapan yang hancur akibat pemogokan di saat pekerja kota menggunakan derek untuk membersihkan puing-puing.
Apartemen di dekatnya, sebuah salon kecantikan dan toko bir termasuk di antara bangunan yang jendelanya hancur akibat serangan itu.
Wilayah Chernigiv, yang berbatasan dengan Belarus di utara, sebagian diduduki pada awal invasi Rusia, tetapi telah terhindar dari pertempuran selama sekitar dua tahun sejak pasukan Rusia mundur.
Zelensky menyalahkan Rusia atas serangan tersebut, namun ia juga mengatakan bahwa Barat harus berbuat lebih banyak untuk membantu mempertahankan langit Ukraina.
"Hal ini tidak akan terjadi jika Ukraina menerima peralatan pertahanan udara yang memadai dan jika tekad dunia untuk melawan teror Rusia cukup," katanya.
Berbicara kepada Dewan Eropa melalui sambungan video pada hari Rabu, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina harus mendapatkan perlindungan yang sama dari serangan udara seperti Israel dan memohon untuk mendapatkan lebih banyak sistem pertahanan udara.
"Di sini, di Ukraina, di bagian Eropa kami, sayangnya, kami tidak memiliki tingkat pertahanan seperti yang kami lihat baru-baru ini di Timur Tengah," kata Zelensky, menurut sebuah pernyataan di situsnya.
Zelensky merujuk pada pencegatan pesawat tak berawak dan rentetan rudal Iran ke Israel pada Sabtu lalu.
"Langit Ukraina kami, langit tetangga kami layak mendapatkan tingkat pertahanan yang sama. Semua nyawa sama berharganya," katanya.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Tembak Jatuh Jet Su-34 Rusia yang Serang Zaporizhzhia: 39 Pesawat Tempur Moskow Rontok |
---|
Kapal Perang Rusia Ketahuan Ngumpet di Lepas Pantai Denmark Saat Drone Menyerang Bandara |
---|
Trump Rayu Erdogan: Janji Bakal Izinkan Turki Borong Jet Canggih F-35, Asal Stop Minyak Rusia |
---|
Iran Kedatangan Jet MiG-29 dan Rudal S-400 Rusia, Sinyal Musuh Israel Modernisasi Militer ? |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.311, Trump Tarik Ejekannya soal 'Macan Kertas' |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.