Konflik Palestina Vs Israel
Benjamin Netanyahu Klaim Tidak Menyetujui Operasi Pembunuhan 3 Putra Ismael Haniyeh
Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Rabu (10/4/2024) waktu setempat.
Tiga operasi militer organisasi teroris Hamas dalam perjalanan mereka untuk melakukan kegiatan teroris di wilayah tengah Jalur Gaza.
Tiga aktivis yang diserang adalah Amir Haniyeh, seorang komandan pasukan di cabang militer Hamas.
Kemudian Muhammad Haniyeh, seorang agen militer di organisasi teroris dan Hazem Haniyeh, seorang agen militer lainnya di organisasi teroris tersebut.
IDF mengonfirmasi bahwa para aktivis tersebut adalah tiga anak dari Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas.
Netanyahu Tidak Tahu
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak diberitahu mengenai serangan yang menewaskan ketiga putra Haniyeh.
JerussalemPost melansir Netanyahu bahkan tidak menyetujui operasi tersebut, mengutip seorang pejabat Israel.
Menurut pejabat tersebut, operasi tersebut dianggap oleh IDF dan Shin Bet sebagai tindakan taktis dan dilakukan karena peran putra Haniyeh di sayap militer Hamas.
Laporan tambahan oleh Kan News pada hari Rabu menyatakan bahwa kabinet perang belum membahas serangan tersebut.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga tidak diberitahu tentang keputusan untuk melenyapkan putra-putra Haniyeh.
Dia maupun Netanyahu dilaporkan terkejut dengan serangan tersebut.
Para pengambil keputusan IDF dilaporkan percaya bahwa karena Israel belum mencapai kesepakatan dengan Hamas, tindakan seperti itu tidak akan mempengaruhi negosiasi penyanderaan.
Kekejaman Israel
Tujuan langsung Israel adalah untuk menjamin pembebasan sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Dikatakan bahwa mereka tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas tidak lagi menguasai Gaza atau mengancam Israel secara militer.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.