Konflik Palestina Vs Israel
AS Mengirimkan Sejumlah Senjata Sitaan Iran ke Ukraina, Berusaha Mengobarkan Perang Melawan Rusia
Washington telah berusaha keras untuk mengobarkan perang melawan Rusia karena Kiev gagal melakukan serangan serius selama setahun terakhir.
AS Mengirimkan Sejumlah Senjata Sitaan Iran ke Ukraina, Berusaha Mengobarkan Perang Melawan Rusia
TRIBUNNEWS.COM- Amerika Serikat mengirimkan sejumlah senjata sitaan Iran ke Ukraina.
Washington telah berusaha keras untuk mengobarkan perang melawan Rusia karena Kiev gagal melakukan serangan serius selama setahun terakhir.
Washington telah mentransfer sejumlah senjata Iran yang disita ke Ukraina untuk memicu perang melawan Rusia, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan pada 9 April.
Pejabat pertahanan AS mengatakan senjata tersebut diduga disita dari angkatan bersenjata Yaman di Laut Merah.
Senjata-senjata yang dikirim ke Kiev minggu lalu, mencakup lebih dari 5.000 AK-47, senapan mesin, senapan sniper, RPG-7, dan lebih dari 500.000 butir amunisi 7,62 milimeter.
“Pemerintah memperoleh kepemilikan amunisi ini pada tanggal 1 Desember 2023, melalui klaim penyitaan sipil Departemen Kehakiman terhadap Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran,” bunyi pernyataan CENTCOM.
“Amunisi ini awalnya disita oleh Komando Pusat AS dan pasukan angkatan laut mitranya dari empat kapal tanpa kewarganegaraan yang transit antara 22 Mei 2021 hingga 15 Februari 2023,” tambah pernyataan itu, dengan tuduhan bahwa IRGC mentransfer amunisi tersebut ke angkatan bersenjata Yaman.
“Ini merupakan bahan yang cukup untuk melengkapi satu brigade Ukraina dengan senapan ringan,” klaim pernyataan itu.
CENTCOM mengumumkan pada bulan Oktober lalu transfer sekitar 1,1 juta butir amunisi Iran ke Ukraina.
Saat itu, Washington mengklaim memiliki 9.000 senapan serbu, 284 senapan mesin, sekitar 194 peluncur roket, dan lebih dari 70 peluru kendali anti-tank yang dilaporkan milik Republik Islam.
Dengan perang di Ukraina yang baru-baru ini memasuki tahun ketiga, negara tersebut menghadapi kekurangan senjata yang parah dalam perang melawan Rusia.
Masalah ini diperburuk dengan berkurangnya pasokan amunisi oleh negara-negara Barat yang mendukung Ukraina dan kebuntuan di Kongres Amerika mengenai bantuan militer yang lebih besar untuk memicu perang.
“Jika tidak ada dukungan AS, itu berarti kami tidak memiliki pertahanan udara, tidak ada rudal Patriot, tidak ada jammer untuk peperangan elektronik, tidak ada peluru artileri 155 milimeter,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Washington Post pada tanggal 29 Maret.
Artinya kita akan mundur, mundur, selangkah demi selangkah, dalam langkah-langkah kecil, katanya. “Kami mencoba mencari cara untuk tidak mundur.”
Washington baru-baru ini meminta bantuan Turkiye untuk meningkatkan produksi peluru artileri untuk digunakan melawan Rusia.
Konflik Palestina Vs Israel
PM Spanyol Serukan Larangan bagi Israel dari Semua Olahraga Internasional |
---|
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.