Kronologi 6 WNI di Hong Kong Rampok Jam Tangah Mewah Total Rp 12 Miliar
Nilai perampokan toko jam mewah di daerah Causeway Bay itu dilaporkan mencapai total Rp 12 miliar.
Editor:
Hasanudin Aco
Polisi Hong Kong menerangkan, kawanan perampok tersebut melarikan diri dengan mobil berwarna hijau yang dikemudikan oleh tersangka keempat.
Kepolisian mencatat bahwa mereka diarahkan kepada para tersangka setelah mereka mencurigai bahwa perempuan yang membukakan pintu untuk para perampok bekerja sama dengan para perampok.
Perempuan tersebut hanya berpura-pura menjadi pelanggan untuk memfasilitasi kejahatan tersebut.
Lo mengatakan, para tersangka lainnya yakni termasuk perampok pria yang bersenjatakan pisau, perempuan tersebut, seorang perempuan lain yang bertanggung jawab untuk mengambil jam tangan, dan lainnya yang memainkan peran pendukung.
Untungnya, tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
Petugas menahan para tersangka antara Rabu (13/3/2024) dan Kamis (14/3/2024) di San Po Kong, Yuen Long dan Tuen Mun setelah meninjau rekaman CCTV dari seluruh Hong Kong.
Polisi menjelaskan bahwa tiga tersangka akan didakwa dengan tuduhan perampokan, sementara tiga lainnya ditahan untuk penyelidikan.
Sebagaimana diberitakan dari Radio Television Hong Kong (RTHK) pada Jumat para petugas masih berusaha untuk menemukan jam tangan yang dicuri.
Lo menyebut kepolisian akan terus mengejar para penjahat yang tersisa dan juga barang-barang yang dicuri.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi untuk menghubungi pihak kepolisian Hong Kong.
Tanggapan Pejabat Indonesia
Menanggapi penangkapan tersebut, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan pihak KJRI Hong Kong telah meminta akses untuk bertemu enam WNI itu.
"KJRI Hong Kong telah meminta akses kekonsuleran untuk menemui enam WNI tersebut. HKPF menyampaikan akses akan diberikan segera setelah proses penyelidikan selesai dan jika consent (izin) diberikan oleh para WNI," kata Judha melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Dia menambahkan, berdasarkan informasi dari HKPF, empat dari enam WNI tersebut ditahan di correctional facility HKPF, sementara dua lainnya telah dilepaskan dengan jaminan.
"Empat orang WNI telah menyampaikan consent, sedangkan dua orang lainnya belum memberikan consent untuk akses kekonsuleran KJRI Hong Kong," terang Judha.
Rekap Final Hong Kong Open 2025: China Sapu Bersih, Sejarah 13 Tahun Silam Terulang |
![]() |
---|
Adnan/Indah Melawan Inkonsistensi, Hong Kong Open 2025 Beri Pelajaran |
![]() |
---|
Jadwal Badminton Hari Ini: Final Vietnam Open 2025 & Hong Kong Open 2025, Marwan/Aisyah OTW Juara |
![]() |
---|
Delegasi RI Menginap di Hotel yang Dibakar Demonstran Nepal |
![]() |
---|
Hasil Hong Kong Open 2025: Adnan/Indah Gagal ke Final, Guo/Chen Menjamin China Segel 2 Gelar Juara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.