Novel terakhir Gabriel García Márquez yang ingin dimusnahkan akhirnya diterbitkan
When Nobel Prize-winning author Gabriel García Márquez died a decade ago, he left behind a novel he had written while struggling…
"Oleh karena itu, ini adalah sebuah novel yang oleh putranya digambarkan sebagai feminis. Saya pikir novel ini menata ulang seluruh karya García Márquez dan terutama peran perempuan di dalamnya. Saya pikir itulah mengapa ini sangat penting.”
Rencana Netflix
Selain buku baru ini, novel One Hundred Years of Solitude karya Márquez yang diterbitkan pada 1967 akan diadaptasi menjadi serial Netflix berbahasa Spanyol.
Menurut New York Times, Márquez menerima banyak tawaran selama bertahun-tahun untuk mengadaptasi bukunya menjadi film, tetapi menolak karena dia hanya ingin itu dibuat dalam bahasa Spanyol.
Buku García Márquez's bukan buku pertama yang diterbitkan bertentangan dengan wasiat penulisnya.
- Sebelum penulis Franz Kafka meninggal dunia karena tuberkulosa pada 1924, dia berkata pada kawannya Max Brod untuk membakar seluruh karyanya. Kendati begitu, antara 1925-1935 Brod menerbitkan koleksi karya Kafka, termasuk The Trial, The Castle dan Amerika.
- Penulis novel Lolita, Vladimir Nabokov meminta istrinya untuk menghancurkan novel terakhirnya, 'The Original of Laura', jika dia tak selesai mengerjakannya. Pada 2009, 30 tahun setelah kematian Nabokov, putranya menerbitkan buku yang tak usai itu, yang dihiasi tulisan tangan Nabokov pada kartu indeks.
- Menurut legenda, penyair Romawi, Virgil, meminta gulungan tempat dia menulis 'The Aeneid' untuk dibakar karena dia takut dia tidak dapat menyelesaikan karyanya sebelum kematiannya.
- Seratus Tahun Kesunyian: Kisah yang membentuk Amerika Latin
- 100 buku yang membentuk dunia kita sekarang
- Kecanduan fiksi dan fiktif: Mengapa manusia butuh dongeng?
!function(s,e,n,c,r){if(r=s._ns_bbcws=s._ns_bbcws||r,s[r]||(s[r+"_d"]=s[r+"_d"]||[],s[r]=function(){s[r+"_d"].push(arguments)},s[r].sources=[]),c&&s[r].sources.indexOf(c)<0){var t=e.createElement(n);t.async=1,t.src=c;var a=e.getElementsByTagName(n)[0];a.insertBefore(t,a),s[r].sources.push(c)}}(window,document,"script","https://news.files.bbci.co.uk/ws/partner-analytics/js/fullTracker.min.js","s_bbcws");s_bbcws('syndSource','ISAPI');s_bbcws('orgUnit','ws');s_bbcws('platform','partner');s_bbcws('partner','tribunnews.com');s_bbcws('producer','indonesian');s_bbcws('language','id');s_bbcws('setStory', {'origin': 'optimo','guid': 'ckd8xqq1l0yo','assetType': 'article','pageCounter': 'indonesia.articles.ckd8xqq1l0yo.page','title': 'Novel terakhir Gabriel García Márquez yang ingin dimusnahkan akhirnya diterbitkan','author': 'Yasmin Rufo dan Santiago Vanegas - BBC News/BBC Mundo','published': '2024-03-12T04:39:15.362Z','updated': '2024-03-12T04:39:15.362Z'});s_bbcws('track','pageView');
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.