Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

David Cameron Desak Menteri Israel untuk Tingkatkan Bantuan ke Gaza, Rafah Juga Harus Diperhatikan

Menteri Luar Negeri Inggris Lord Cameron mengatakan dia melakukan pembicaraan yang “sulit tapi perlu” dengan Menteri Israel Benny Gantz

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
VALDRIN XHEMAJ / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menghadiri pertemuan dengan pasukan Inggris, bagian dari misi penjaga perdamaian pimpinan NATO di Pristina, pada 4 Januari 2024. Dalam artikel mengulas tentang peryataan David Cameron yang mendesak Menteri Israel untuk meningkatkan bantuan ke Gaza. 

Cameron juga menekankan bahwa Inggris sangat prihatin terhadap kemungkinan serangan militer di Rafah.

Rafah adalah kota di Gaza bagian paling selatan, dekat perbatasan dengan Mesir.

Kota itu kini menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta orang yang mengungsi akibat serangan Israel.

Meskipun mendesak agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan, Cameron mengatakan dalam debat mengenai urusan luar negeri di House of Lords, jumlah bantuan yang mencapai wilayah tersebut pada bulan Februari hanya setengah dari jumlah bantuan bulan sebelumnya.

Cameron berkata di parlemen: “Kita menghadapi situasi penderitaan yang mengerikan di Gaza."

"Tidak ada keraguan tentang hal itu."

“Saya telah berbicara beberapa minggu yang lalu tentang bahaya yang dapat menyebabkan kelaparan dan bahaya penyakit yang dapat menyebabkan penyakit dan kita sekarang berada pada titik tersebut."

"Orang-orang sekarat karena kelaparan."

"Banyak orang meninggal karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah."

“Kami telah mendorong agar bantuan ini masuk."

Baca juga: Benny Gantz: Mengakhiri Perang Israel Tanpa Operasi Rafah seperti Padamkan Api yang Sudah 80 Persen

"Kami telah meminta banyak hal agar Israel lakukan, tetapi saya harus melaporkan kepada DPR bahwa jumlah bantuan yang masuk pada bulan Februari adalah sekitar setengah dari jumlah bantuan yang masuk pada bulan Januari.”

Proposal Gencatan Senjata

Sementara itu, tekanan telah meningkat untuk gencatan senjata dalam perang Israel-Hamass.

Ada harapan dari mediator Qatar dan Mesir bahwa gencatan senjata selama 40 hari dapat disepakati tepat pada bulan puasa Ramadhan, yang dimulai awal minggu depan.

Namun pembicaraan tampaknya menemui jalan buntu.

Meningkatnya tekanan terhadap Israel dari Lord Cameron dan Inggris terjadi setelah kunjungan Gantz ke Washington, di mana Wakil Presiden AS Kamala Harris menyampaikan pesan blak-blakan bahwa Israel harus berbuat lebih banyak untuk meringankan bencana kemanusiaan di Gaza.

Harris juga mengatakan bahwa harus ada gencatan senjata segera setidaknya selama enam minggu ke depan, yang akan membebaskan sandera yang tersisa.

Seruan itu didukung oleh Presiden Joe Biden pada hari Selasa.

"Kita membutuhkan gencatan senjata," ujarnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved