Konflik Palestina Vs Israel
Warga Gaza Alami Kelaparan dan Malnutrisi, Nekat Makan Rumput Liar Demi Bisa Bertahan Hidup
Ribuan warga di Jalur Gaza mengalami kelaparan dan malnutrisi akut, akibat serangan tentara Israel ke Palestina yang tak kunjung mereda
TRIBUNNEWS.COM – Serangan tentara Israel ke Palestina yang tak kunjung mereda, tak hanya memicu lonjakan korban jiwa, tetapi membuat ribuan warga di Jalur Gaza mengalami kelaparan dan malnutrisi akut.
“Ribuan orang di Gaza menderita kelaparan dan kekurangan gizi yang parah, akibat pengiriman bantuan yang dikurangi ketika jumlahnya perlu ditingkatkan," jelas Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Francis.
Pernyataan itu muncul setelah Program Pangan Dunia PBB (WFP) menghentikan pengiriman bantuan pangan ke Gaza utara selama tiga pekan kedepan.
Buntut serangan Israel yang telah meruntuhkan ketertiban sipil di wilayah tersebut.
Akibat dari penangguhan tersebut makanan dan air bersih menjadi sangat langka hingga membuat penyakit merajalela, yang kemudian memicu lonjakan gangguan nutrisi dan kekebalan tubuh.
“Tempat penampungan sangat penuh sesak. Air bersih langka. Limbah padat menumpuk. Penyebaran penyakit sedang meningkat,” kata UNRWA dikutip dari Anadolu.
Warga Gaza Makan Rumput Liar
Imbas krisis yang memicu langkanya ketersediaan pangan, memaksa para pengungsi untuk mengonsumsi rumput liar mallow demi bisa bertahan hidup.
Mallow adalah tanaman liar yang hidup tumbuh subur di tanah perbatasan Gaza yang bertanah keras dan kering.
Untuk mengatasi kelaparan akibat krisis pangan, warga Gaza bahkan harus mempertaruhkan nyawa mereka ke wilayah perbatasan yang dipenuhi tank – tank Israel agar bisa memetik Mallow .
Seorang pengungsi Gaza, Um Youssef Awadiyeh menuturkan bahwa keluarganya harus mengonsumsi Mallow dengan cara direbus dengan air tanpa nasi.
Baca juga: Emmanuel Macron Desak Benjamin Netanyahu Lakukan Gencatan Senjata Permanen di Tengah Krisis Gaza
“Karena serangan Israel masih terus berlangsung, cara ini lebih baik daripada tidak mengonsumsi makanan sama sekali,” jelas Awadiyeh.
Tak hanya itu dampak dari krisis juga membuat para pengungsi terpaksa mengolah pakan ternak menjadi tepung untuk bahan pangan.
Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) Euro-Mediterania bahkan menggambarkan situasi yang tengah terjadi di Gaza sebagai "perang kelaparan".
"Kami tahu ada risiko kelaparan yang sangat serius di Gaza jika kami tidak memberikan bantuan pangan dalam jumlah yang sangat besar secara rutin," kata Kepala Regional WFP, Matt Hollingworth.
Anak di Gaza Alami Stunting dan Gizi Buruk
Sementara itu, organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) mengungkapkan, saat ini sebanyak 2,3 juta rumah tangga di jalur Gaza menderita kerawanan pangan akibat aksi blokade yang dilakukan militer israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.