Sabtu, 4 Oktober 2025
Deutsche Welle

Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru ke Rusia, Imbas Kematian Navalny

Uni Eropa bertekad meminta pertanggungjawaban Moskow atas kematian pemimpin oposisi Alexei Navalny. Brussels juga siapkan sanksi baru…

Deutsche Welle
Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru ke Rusia, Imbas Kematian Navalny 

"Dia dibunuh secara perlahan di penjara Rusia oleh rezim Putin."

Itulah kata-kata yang disampaikan oleh Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell saat menggambarkan situasi Alexei Navalny, politisi oposisi Rusia yang dilaporkan meninggal dunia pekan lalu.

Para menteri Uni Eropa mengadakan pertemuan dengan istri Navalny, Yulia Navalnaya, di Brussels pada Senin (19/02) untuk mempertegas dukungan blok tersebut.

Sebelumnya, Navalnaya menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penyebab kematian suaminya di balik jeruji besi.

"Kematian Navalny yang tidak terduga dan mengejutkan ini adalah bentuk nyata dari penindasan yang kilat dan sistematis di Rusia," kata blok itu dalam sebuah pernyataan.

"Uni Eropa tidak akan berhenti mengupayakan pertanggungjawaban dari kepemimpinan politik dan otoritas Rusia, dengan berkoordinasi erat bersama mitra-mitra kami; dan membebankan biaya lebih atas tindakan Rusia, termasuk memberikan sanksi."

Borrell tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kemungkinan bentuk sanksi baru, yang diprediksi mencakup pembekuan aset dan larangan bepergian terhadap orang atau entitas yang terlibat dalam kematian Navalny.

"Kami akan mencoba mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab secara langsung. Ini tidak mudah karena tentu saja kami mengandalkan informasi dari Rusia," katanya kepada wartawan.

Lebih banyak dukungan untuk oposisi Rusia?

Maria Martisiute, seorang analis Rusia dari Pusat Kebijakan Eropa, mengungkapkan kekhawatirnya bahwa sanksi terhadap individu tidak akan menghasilkan banyak perubahan. "Sanksi-sanksi itu tidak akan cukup untuk membuat jera," katanya kepada DW.

Martisiute berpendapat bahwa blok tersebut harus lebih banyak memberikan dukungannya untuk para politisi oposisi Rusia lain dan keluarga mereka, yang berisiko mengalami hal serupa. "Mereka harus diberi hak untuk hidup di negara demokratis dan mampu bekerja secara independen," katanya. "Mereka harus diberi kesempatan untuk pergi, jika mereka mau."

Borrell mengatakan bahwa beberapa negara anggota telah memberikan suaka politik kepada sejumlah oposisi Rusia. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kepada DW bahwa blok tersebut juga menawarkan dukungan tambahan, tetapi memilih untuk menjaga rapat-rapat rinciannya agar terhindar dari risiko keamanan bagi mereka yang berbicara dari dalam Rusia.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga memberikan penghormatan kepada para aktivis politik lainnya, dengan mengatakan di sela-sela pertemuan itu bahwa, "Semangat kebebasan tidak akan pernah bisa dibungkam selamanya."

"Alexei Navalny adalah salah satu tokoh oposisi yang paling terlihat dengan berani membela kebebasan ini, tetapi masih banyak yang ditahan di penjara dengan cara paling brutal hanya karena advokasi mereka untuk kebebasan di Rusia," tambahnya.

Seruan baru untuk menyita aset Rusia

Martisiute mengatakan bahwa Brussels akan menyiapkan pukulan lebih besar kepada Rusia, dengan menyita aset ratusan miliar euro yang dibekukan di Uni Eropa dan menawarkan itu untuk Ukraina yang masih berperang.

Menlu Estonia juga turut menyerukan hal serupa pada pertemuan di Brussels, kemarin (19/02). "Tanggapan terbaik dan tanggapan yang paling nyata adalah jika kita akhirnya melakukan tugas kita: kita harus mendukung Ukraina," kata Margus Tsahkna kepada para wartawan.

Halaman
12
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved