Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Kini Gunakan Drone Bawah Air untuk Pertempuran di Laut Merah, Laksamana AS: Sangat Mematikan

Drone bawah air adalah ancaman yang sangat mematikan bagi Angkatan Laut AS, kata seorang laksamana.

Houthis Media Center
Tangkapan layar yang diambil dari video menunjukkan sebuah kapal kargo yang dimiliki bersama oleh sebuah perusahaan Israel diserang oleh Houthi yang didukung Iran dari Yaman di Laut Merah pada bulan November 2023 

TRIBUNNEWS.COM - Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa untuk pertama kalinya pada Sabtu (17/2/2024), pasukan Amerika di Laut Merah melihat dan berhasil menyerang sebuah drone bawah air yang dikerahkan oleh pejuang Houthi.

Komando pusat Departemen Pertahanan AS CENTCOM, mengatakan Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap tiga rudal jelajah anti-kapal bergerak, satu kapal bawah air tak berawak (UUV), dan satu kapal permukaan tak berawak (USV) di wilayah Yaman dan Laut Merah yang dikuasai Houthi.

CENTCOM mengatakan drone-drone tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut.

Ini adalah pertama kalinya pasukan AS melihat drone bawah air tak berawak (UUV) yang dikerahkan oleh Houthi.

Houthi, kelompok politik dan militer di Yaman, mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah pada bulan Oktober 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Kelompok ini telah berulang kali mengatakan bahwa serangan akan terus berlanjut sampai Israel menyetujui gencatan senjata di Gaza.

Houthi, yang sebagian didukung oleh Iran, mempunyai persenjataan lengkap dan sangat terorganisir.

Anggota penjaga pantai Yaman ketika orang lain menaiki kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember , 2023.
Anggota penjaga pantai Yaman ketika orang lain menaiki kapal patroli di Laut Merah di lepas pantai kota Mokha yang dikuasai pemerintah di provinsi Taiz barat, dekat Selat Bab al-Mandab yang strategis, pada 12 Desember 2023. (Khaled Ziad / AFP)

Kelompok ini berhasil menggagalkan upaya Arab Saudi yang didukung AS selama satu dekade terakhir untuk berkuasa di Yaman.

Kelompok Houthi pertama kali mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah menggunakan rudal anti-kapal yang ditembakkan dari darat.

Namun seiring dengan berlanjutnya serangan Israel di Gaza, dan Amerika Serikat telah mengerahkan Angkatan Lautnya ke Laut Merah, kelompok ini telah memperluas persenjataannya.

Houthi mulai meluncurkan drone permukaan laut tak berawak pada tanggal 4 Januari, menurut The Associated Press, yang menempatkan wartawannya di kapal USS Dwight D. Eisenhower di Laut Merah.

Baca juga: Angkatan Bersenjata Yaman Terafiliasi Houthi Hujani Kapal Tanker Inggris Pollux Pakai Rudal

Sekarang, Houthi tampaknya juga memiliki drone bawah air.

Laksamana Muda Marc Miguez mengatakan kepada AP bahwa drone laut yang beroperasi di permukaan merupakan ancaman serius bagi Angkatan Laut AS.

“Memiliki kapal permukaan tak berawak yang sarat bom dan dapat melaju dengan kecepatan sangat tinggi, dan jika Anda tidak segera berada di lokasi, hal itu bisa menjadi sangat buruk dengan sangat cepat,” katanya.

"Mengenai drone bawah air, itu lebih merupakan ancaman yang tidak kita ketahui dan kita tidak punya banyak informasi, dan bisa sangat mematikan,” tambahnya.

Siapa Houthi dan Mengapa Kelompok asal Yaman Itu Menyerang Israel?

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved