Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Gempar, AS Kebut Rencana Pendirian Negara Palestina: Gencatan Senjata Sebelum Ramadan

Bocoran informasi kalu AS kebut pembentukan negara Palestina yang diterbitkan pada Kamis tersebut menyebabkan kegemparan di Israel.

Anadolu Agency/Mostafa Bassim
Presiden AS Joe Biden memberikan pidato di Washington DC, Amerika Serikat, pada 19 Januari 2024. Anadolu Agency/Mostafa Bassim 

Kabar Bocoran Ini Bikin Gempar Israel, AS Kebut Rencana Pendirian Negara Palestina, Gencatan Senjata Sebelum Ramadan

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bocoran laporan menyebutkan kalau pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden tengah “bekerja keras bersama sejumlah negara di Timur Tengah untuk merumuskan rencana pendirian negara Palestina.

Quds Press melaporkan, bocoran informasi yang diterbitkan pada Kamis (15/2/2024) tersebut menyebabkan kegemparan di Israel.

Bocoran kabar itu dilansir surat kabar AS Washington Post yang melaporkan kalau pemerintahan Biden, bersama dengan sekelompok kecil mitranya di Timur Tengah, sedang mempercepat penyelesaian rencana rinci dan komprehensif untuk mencapai perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.

Baca juga: AS Lancarkan Serangan Siber ke Kapal Perang Iran di Laut Merah, Cegah Oper Data Intelijen ke Houthi

"Rencana ini mencakup batas waktu yang ketat untuk pembentukan negara Palestina, yang dapat diumumkan dalam beberapa minggu mendatang," tulis laporan itu.

Lebih lanjut dilaporkan, proposal pembentukan Negara Palestina ini sedianya tergantung dari hasil diskusi antara AS, Qatar, dan Mesir yang menjadi mediator dalam mengupayakan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel di Gaza.

Negara-negara mediator itu disebutkan berusaha agar gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina di Gaza bisa berlangsung selama enam pekan.

Rencananya, jangka waktu gencatan senjata itu akan digunakan untuk mematangkan dan mengumumkan proposal pembentukan negara Palestina tersebut.

"Gencatan senjata awal, yang kemungkinan akan berlangsung setidaknya enam minggu, akan memberikan waktu untuk mengumumkan proposal tersebut, mendapatkan dukungan tambahan, dan mengambil langkah pertama menuju implementasinya (negara Palestina)," tulis laporan tersebut.

Menurut para pejabat AS dan Arab, hal ini termasuk pembentukan pemerintahan sementara Palestina.

Pihak-pihak yang terlibat, berupaya mencapai kesepakatan sebelum Ramadan, yang dimulai pada 10 Maret, karena khawatir hal tersebut dapat memperburuk dan meningkatkan ketegangan di Gaza.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir menyerukan agar warga Palestina “secara sukarela didorong untuk meninggalkan” Jalur Gaza.
Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir menyerukan agar warga Palestina “secara sukarela didorong untuk meninggalkan” Jalur Gaza. (Jerusalem Post)

Israel Gempar, Tolak Negara Palestina

Kabar bocoran ini disebut-sebut membuat kegemparan di kalangan pejabat tinggi Israel.

Menteri-menteri sayap kanan Israel Avigdor Lieberman, Itamar Ben-Gvir, dan Bezalel Smotrich mengumumkan penolakan tegas mereka terhadap pembentukan negara Palestina.

“1.400 orang terbunuh, dan dunia ingin memberi mereka sebuah negara. Itu tidak akan terjadi!” tulis Ben-Gvir memposting di X.

Adapun Smotrich, menulis di X, “Dalam kondisi apa pun kami tidak akan menyetujui rencana ini, yang pada dasarnya mengklaim bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan imbalan atas pembantaian mengerikan yang mereka lakukan terhadap kami: sebuah negara Palestina dengan ibu kotanya di Yerusalem.”

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved