Konflik Palestina Vs Israel
Siapa Handala, Karakter Anak Laki-laki Berambut Runcing yang Jadi Simbol Perlawanan Palestina?
Handala, karakter yang jadi simbol perlawanan Palestina, digambarkan sebagai sosok anak laki-laki yang membelakangi pembaca.
Handal memiliki akar yang dalam dan akan selalu tumbuh kembali meskipun telah disingkirkan.
“Karakter ini mewakili pemberontakan, penolakan dan perjuangan,” kata kolumnis Mesir Nadi Hafez dari surat kabar al-Qabas, tempat Ali bekerja sejak lama.
“Dan karakter ini menyindir politik seputar perjuangan Palestina, atau politik dunia Arab, atau bahkan politik internasional ketika menyangkut perjuangan Palestina.”
Handala baru membelakangi pembacanya pada tahun 1973, setelah Perang Yom Kippur, ketika koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah melawan Israel pada bulan Oktober tahun itu.
Pada saat itu, ada desakan dari negara-negara termasuk AS untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Dengan membalikkan badan Handala, Ali menyatakan penolakannya terhadap solusi yang diterapkan negara asing terhadap Palestina.
“Gambaran yang paling menonjol adalah Handala yang diam-diam mengamati segala sesuatu yang terjadi,” kata kartunis dan jurnalis Joe Sacco, penulis novel grafis Palestine.
"Dia diam, tapi dia mengamati, dan jelas bagi pembaca bahwa dia tahu, dia tahu apa yang sedang terjadi. Dia tahu ada kemunafikan."

Selama masa pergolakan antara Israel dan Palestina, Ali terkadang menampilkan Handala melakukan aktivitas yang menandakan perlawanan, seperti melempar batu.
“Hak-hak perlawanan dipahami, dan ketika hal itu diungkapkan melalui Handala, saya pikir itu hanyalah sebuah tanda frustrasi yang luar biasa terhadap diplomasi, perundingan damai yang umumnya tidak menghasilkan apa-apa,” kata Sacco.
Baca juga: Viral Foto Pria Palestina Terluka Ditelanjangi di Depan Tentara Israel, Picu Kecaman, AS: Meresahkan
Siapa Naji al-Ali, Pencipta Handala?
Lahir pada tahun 1938 di desa Palestina al-Shajara di Galilea di wilayah yang sekarang dikuasi Israel, Naji al-Ali menggambar lebih dari 40.000 kartun selama kariernya.
Ia dikenal kritis terhadap pemerintah Israel dan Arab.
Ali adalah seorang nasionalis pan-Arab dan pernah dipenjara berkali-kali karena aktivisme anti-pemerintahnya.
Ia menghabiskan sebagian besar kariernya di Kuwait.
Di sana ia bekerja untuk surat kabar al-Seyassah dan kemudian di surat kabar al-Qabas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.