Minum 'air putih mewah' seharga jutaan rupiah jadi tren di kalangan orang kaya
Meskipun jutaan orang tidak memiliki akses terhadap air bersih, segelintir orang bersedia membayar jutaan dollar AS untuk satu botol…
“Kami memberi orang kesempatan untuk melihat air tidak hanya sebagai sesuatu yang hambar. Saat Anda mulai menjelajah dan meminum air dengan penuh kesadaran, Anda mungkin akan terkejut dengan kosa kata yang dapat ditimbulkannya,” jelas Patel.
"Kami mendapatkan kosa kata seperti lembut, creamy, menggelitik, pahit, dan terkadang asam. Saya menyebutnya aquatasteology."
“Dan banyak orang sering berkata – ‘Oh, ini mengingatkan saya pada masa muda’, ‘ini mengingatkan saya pada liburan’ atau ‘ini mengingatkan saya pada rumah kakek dan nenek saya’,” tambahnya.
Kompetisi mencicipi air putih
Fine Water Society berkumpul setiap tahun, mempertemukan para produsen air berkualitas dari seluruh dunia - dari Bhutan hingga Ekuador - dan menyelenggarakan kompetisi mencicipi internasional.
Kebanyakan dari mereka yang menghadiri pertemuan puncak tahunan tersebut berasal dari perusahaan keluarga yang memproduksi air dari daerah terpencil.
“Mencicipi air pada awalnya dianggap sebagai ide yang sangat konyol,” kata salah satu pendiri Fine Water Society dan Fine Water Academy, Dr Michael Mascha.
"Saya memulai seluruh proses ini sekitar 20 tahun lalu ketika saya harus berhenti minum alkohol," katanya kepada BBC.
"Saat wine tiba-tiba tidak boleh diminum, saya melihat sekeliling meja. Tiba-tiba ada botol lain di sana yang belum pernah saya lihat sebelumnya, yaitu air. Saya pikir mungkin saya bisa menggunakan keingintahuan saya sebagai penggemar makanan dan minuman lalu menerapkannya pada air sebagai pengganti wine," tambahnya.
Air berkualitas memberikan lebih dari melepas dahaga, demikian diyakini Dr Mascha.
Minum air berkualitas, menurutnya, adalah kesempatan bagi orang untuk mengeksplorasi, berbagi, dan menikmati sesuatu yang berbeda. Dia menilai khalayak dapat mengalami kesempatan itu bahkan dengan anak-anak, sesuatu yang tidak dapat diberikan oleh minuman anggur.
Dr Mascha mengeklaim saat ini terdapat peningkatan permintaan air berkualitas. Dia yakin hal ini didorong oleh tren mengonsumsi lebih sedikit alkohol dan minuman ringan berkarbonasi, terutama di kalangan generasi muda, karena lebih menyukai gaya hidup sehat.
Selain itu, air putih yang langka dan belum diolah ini dapat dipasarkan dengan latar cerita yang mirip dengan anggur kuno, sehingga membuatnya lebih menarik.
Air dan makanan
Beberapa restoran di negara seperti Spanyol dan Amerika Serikat kini menawarkan menu yang memadukan jenis air berkualitas dengan masakan mereka.
“Saat ini saya sedang membuat menu air untuk restoran bintang tiga Michelin di AS. Kami berencana menampilkan 12 hingga 15 air yang dikurasi dengan cermat untuk melengkapi makanan dan suasana,” kata Dr Mascha.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.