Konflik Rusia Vs Ukraina
Upaya Target Sejuta UAV Untuk Kejar Ketertinggalan dari Rusia, Ukraina Wajibkan Warganya Rakit Drone
Mikhail Fedorov telah memerintahkan warga Ukraina untuk melakukan kursus perakitan drone dan mempraktikkannya.
Sejumlah UAV Rusia antara lain Lancet dan Geran-2 sebagai pengembangan dari UAV Shahed buatan Iran terbukti berhasil menghancurkan ribuan kendaraan tempur Kiev.
Rusia Ingin Kuasai Pasar Drone Dunia
Wakil Perdana Menteri Andrei Belousov mengatakan, Rusia bertekad akan menjadi produsen drone terbesar dunia. Ia menyebutkan produsen dalam negeri dapat menguasai 70 persen pasar.
Rencananya, Rusia akanmemproduksi lebih dari 32.000 drone setiap tahun pada 2030
"Volume produksi tahunan pesawat tak berawak (UAV) tidak termasuk UAV pendidikan direncanakan sebesar 32.500 unit," kata Belousov kepada kantor berita Rusia TASS.
"Ini hampir tiga kali lebih tinggi dari volume produksi saat ini," imbuh dia. Moskow telah menggunakan drone Shahed buatan Iran dengan harga murah, yang dikenal di Ukraina karena suara mesinnya yang berisik. Tetapi, drone itu semakin sering melakukan serangan udara terhadap infrastruktur Ukraina.
"Rusia akan membiayai proyek nasional UAV dengan dana sebesar 696 miliar rubel (Rp 118,6 triliun) pada tahun 2030," kata Belousov.
Tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa UAV dapat digunakan di hampir semua industri, tidak hanya di militer saja. Drone Rusia pada awalnya mampu membingungkan pertahanan udara Ukraina karena lebih sulit dideteksi dibandingkan rudal. Sementara menembak jatuh drone murah dengan rudal pertahanan udara yang mahal, bukan strategi yang hemat biaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.