Konflik Palestina Vs Israel
Houthi Janji Beri Perlawanan Sengit Usai Amerika Luncurkan Serangan Baru ke Yaman
Serangan yang menghantam pangkalan militer di ibukota Yaman Sana'a pada Sabtu malam, tidak berdampak signifikan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DOHA – Kelompok bersenjata Houthi mengancam akan memberikan respon yang kuat dan efektif setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan baru di Yaman pada Sabtu (13/1/2024) malam waktu setempat.
Serangan tersebut menambah kekhawatiran mengenai eskalasi konflik yang telah menyebar di Timur Tengah sejak kelompok militan Palestina Hamas dan Israel berperang, sementara sekutu Iran juga ikut terlibat dalam konflik tersebut dari Lebanon, Suriah dan Irak.
“Serangan baru ini akan mendapat respons yang tegas, kuat dan efektif,” kata Nasruldeen Amer, juru bicara Houthi seraya menambahkan tidak ada korban luka atau kerusakan material.
Baca juga: NATO Terbelah, Tiga Negara Pentolan Ogah Ikut Aksi AS-Inggris Gempur Yaman Buat Hentikan Houthi
Juru bicara Houthi lainnya Mohammed Abdulsalam mengklaim serangan yang menghantam pangkalan militer di ibukota Yaman Sana'a pada Sabtu malam, tidak berdampak signifikan terhadap kemampuan mereka untuk mencegah kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel melewati Laut Merah dan Laut Arab.
Sementara itu, seorang pensiunan pegawai pemerintah Yaman, Hussein Kabsi menegaskan kembali bahwa mendukung Palestina adalah “kewajiban agama dan moral.”
“Sikap kami tidak tergoyahkan, kami akan (terus) berdiri bersama saudara-saudara kami di Palestina dan Gaza sampai kemenangan dan sampai seluruh tanah Palestina dibebaskan, bukan hanya Gaza,” ujarnya.
Tak Terdeteksi Radar
Serangan terbaru, yang menurut Gedung Putih tidak terdeteksi radar, terjadi sehari setelah Amerika Serikat dan Inggris meluncurkan puluhan serangan yang menargetkan fasilitas Houthi di Yaman.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan serangan awal telah memengaruhi kemampuan Houthi untuk menyimpan, meluncurkan dan mengarahkan rudal atau drone, yang digunakan kelompok tersebut untuk mengancam pengiriman barang.
“Washington tidak tertarik berperang dengan Yaman,” kata Kirby.
Seorang pejabat senior AS menuduh Teheran memberikan kemampuan militer dan intelijen kepada kelompok Yaman.
Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda Iran ingin melakukan konflik langsung, meski Iran mengutuk serangan Amerika Serikat dan Inggris.
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.